Pilpres 2024

Sekjen PDIP Makin Rajin Serang Gibran, Kini Tuding Putra Jokowi Pandai Berbohong

PDIP ternyata belum Ikhlas menerima kekalalahan dalam Pilpres 2024. Selain gugatan Pilpres 2024, elit PDIP pun semakin rajin menyerang Gibran.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
KOLASE/POS-KUPANG.COM
MAKIN RAJIN – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto semakin rajin menyerang Gibran. Kini ia menuding Gibran pandai berbohong. Berbohong ternyata sebagai bagian dari strategi. 

POS-KUPANG.COM – PDIP ternyata belum Ikhlas menerima kekalalahan dalam Pilpres 2024. Selain terlihat dari gugatan dalam sengketa Pilpres yang kini sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi, elit partai itu pun kini semakin rajin menyerang Gibran Rakabuming Raka, Putra Sulung Presiden Jokowi.

Dalam pernyataannya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Gibran merupakan sosok yang pandai berbohong, terutama berbohong kepada partainya, PDIP.

Ia pun membeberkan momen-momen penting saat Gibran yang merupakan calon wakil presiden terpilih itu dipanggil untuk klarifikasi terkait isu dirinya akan maju di Pilpres 2024.

Saat itu, ungkap Hasto, ia bersama Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun memanggil Gibran untuk klarifikasi soal isu Gibran yang maju di Pilpres 2024.

"Waktu itu, Mas Gibran menegaskan di depan saya dan Pak Komar, bahwa tidak akan berproses ke sana (cawapres), karena ia lahir dan dibesarkan PDIP," kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin 1 April 2024.

Saat itu, kenang Hasto Kristiyanto, Gibran berkomitmen akan tetap bergabung dengan PDIP. Tapi apa yang terjadi? Gibran malah membelot karena tidak berkomitmen.

"Kemudian tahu 'bahwa bapak saya tahun depan akan habis (berakhir masa jabatan), kalau saya tidak berlabuh ke PDIP, lantas saya ke mana lagi?" ujar Hasto meniru pernyataan Gibran.

Akan tetapi, lanjut dia, pada Oktober 2023 lalu, Gibran justeru mendaftarkan diri sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto yang adalah calon presiden yang diusung Partai Gerindra.

"Nah, ini suatu  kebohongan yang ternyata pada bulan Oktober terbukti bagaimana 25 Oktober yang bersangkutan kemudian didaftarkan sebagai calon wakil presiden," ucapnya.

Tak hanya itu, ungkap Hasto. Pada Agustus 2023, DPP PDIP menggelar konsolidasi bersama seluruh kepala daerah yang diusung PDIP.

"Saat itu, Ibu Megawati Soekarnoputri juga bertanya hal yang sama dan dijawab di hadapan seluruh kepala daerah, bahwa Mas Gibran tidak akan maju," ungkapnya.

Lagi-lagi, Hasto mengungkapkan bahwa Gibran berbohong. 

"Artinya, ternyata segala sesuatunya, kebohongan pun itu menjadi bagian dari strategi," tegasnya.

Dia menjelaskan, PDIP sesungguhnya tidak mempersoalkan hal tersebut jika kontestasi Pilpres 2024 berlangsung normal.

"Tetapi, inilah kemudian yang mendasari abuse of power dari penyelenggaraan kekuasaan negara, sumber-sumber daya negara, alat-alat negara (dipakai)," imbuh Hasto.

Baca juga: M Qodari Sindir Anis dan Ganjar: Sangat Ironis, Tuntut Diskualifikasi Setelah Kalah Pilpres

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved