Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 2 April 2024:  Aku Telah Melihat Tuhan

Pertobatan menjadi jalan utama masuk dalam keselamatan melalui pembaptisan untuk mendapatkan Roh Kudus yang menyanggupkan kita hidup

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk Hari Selasa 2 April 2024 

Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul,  Aku Telah Melihat Tuhan.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Selasa Oktaf Paskah merujuk pada Bacaan I: Kis. 2: 36-41 dan Injil : Yoh. 20: 11-18

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dambaan terbesar dari setiap orang Kristiani adalah bisa melihat Tuhan secara langsung.

Pengalaman rohani untuk dapat melihat Tuhan adalah sebuah anugerah yang hanya diberikan kepada orang yang diberi karunia untuk mengalami itu. Karena jika tidak diberi dari atas juga pasti tidak akan dapat melihat Tuhan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari kedua oktaf paskah kita hari ini, kita kembali merenungkan bacaan-bacaan hari ini untuk direnungkan dan direfleksikan. Kisah Rasul yang kita dengar hari ini memberi pesan penting untuk kita dari kisah para murid yang telah memberi kesaksian sesudah kebangkitan dan peristiwa pentakosta itu.

Sesudah pemberitaan itu banyak orang bertanya: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Pertanyaan dari orang-orang yang menaruh percaya kepada Yesus setelah pemberitaan itu mendapat rahmat untuk bertobat dan dibaptis oleh para rasul.

Pertobatan menjadi jalan utama masuk dalam keselamatan melalui pembaptisan untuk mendapatkan Roh Kudus yang menyanggupkan kita hidup dalam kebenaran Yesus Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 1 April 2024, "Hidup Baru Dalam Kemenangan"

Dan hal itu dialami oleh Maria Magdalena yang oleh kasih karunia Tuhan, dia diberi karunia Roh Kudus untuk dapat melihat Tuhan setelah Tuhan bangkit dari orang mati dan menjadi saksi pertama atas kebangkitan Tuhan. 

Maria Magdalena semasa hidupnya sekurang-kurang dalam kitab suci menyebutkan tentang satu pola hidup yang selalu mengandalkan hal-hal duniawi dan sampai pada akhirnya dia mendapat berkat penghapusan dosa dan dari roh jahat yang menguasainya dari Yesus. Sejak saat itu, dia bertobat dan hidup dalam kasih karunia Tuhan.

Dan akhirnya pada saat kebangkitan Tuhan, oleh dorongan kasih karunia itulah dia bersama teman-teman pergi ke makam untuk melihat dan menaburkan bunga di kuburan seperti kebiasaan menyekar kuburan dalam hampir semua kebudayaan. Namun yang terjadi adalah dia berjumpa dengan Tuhan: “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?”

Pertanyaan Yesus kepada Maria Magdalena yang sedang menangis itu menjadi tanda perhatian Yesus kepada semua orang yang dengan pertobatan dan iman yang mendalam datang mencariNya.

Dan ketika Maria menyangka bahwa itu adalah penjaga taman, Yesus lalu memanggil namanya: “Maria” dan Maria langsung mengenali panggilan itu dan menjawab: “Rabuni!” Maria bisa langsung mengenal suara yang memanggil itu karena kedekatan iman oleh karena dianugerahi kasih karunia Allah kepadanya lewat pertobatannya.

Terlebih lagi, dia pun mendapat tugas untuk menyampaikan pesan Yesus kepada para muridNya tentang peristiwa kebangkitan itu. Dia pun mensyaringkan pengalaman rohaninya: “Aku telah melihat Tuhan!” Kedekatan spiritual Maria Magdalena dengan Yesus dalam peristiwa kebangkitan itu hanya dapat terjadi karena Maria telah mendapat kasih karunia Tuhan dalam titik kulminasi pertobatannya.

Roh Kudus akan berkarya di dalam hati orang yang telah disucikan melalui pertobatan sejati. Jika tak ada pertobatan itu maka Roh Kudus pun tak akan berkarya dalam diri kita. Maria Magdalena memberi satu contoh klasik yang luar biasa tentang bagaimana dia mendapat kasih karunia berjumpa dan melihat Tuhan dan sebagai saksi pertama akan kebangkitan Tuhan yang kemudian dia wartakan kepada para murid Yesus.

Kita pun bisa meihat Tuhan ketika ada pertobatan sejati dalam diri kita dan membiarkan diri kita dikuasai oleh Roh Kudus. Karena hanya dalam kekuatan Roh kudus itulah kita dimampukan oleh Tuhan untuk masuk dalam hadiratNya. Pertobatan sejati akan membawa orang untuk selalu mencari Tuhan sampai menemukanNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 1 April 2024, Jangan Memutarbalikan Fakta Menjadi Dusta

Seperti Maria Magdalena, dia tidak tinggal dalam ketakutan akan balada penyaliban itu, tetapi keluar dari dirinya dan pergi mencari Tuhan. Tindakan inilah disebutkan iman. Pertobatan sejati harus nampak dalam tindakan iman yang benar untuk selalu mencari Tuhan.

Hanya dengan cara itulah Maria Magdalena mampu menemukan dan melihat Tuhan. Maka kita pun diajak untuk berusaha selalu dalam pertobatan sejati dengan selalu membangun tindakan yang benar dengan selalu mencari Tuhan. Karena hanya dengan cara itulah kita akan mampu menemukan dan melihat Tuhan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: pertobatan sejati akan membawa kita kepada dorongan untuk sebuah perubahan dalam diri.

Kedua, perubahan paling nyata adalah keluar dari diri sendiri dan melakukan tindakan iman yakni mencari kebenaran itu sendiri yakni Yesus Tuhan.

Ketiga, karena hanya dengan kuasa Roh Kuduslah kita dimampukan untuk bisa mencari dan menemukan Tuhan dalam hidup kita.(*)

*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved