KKB Papua
Jenderal Tampubolon Keluarkan Tiga Ultimatum ke KKB Papua: Hentikan Pembantaian Warga Sipil
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan atau Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard TH Tampubolon mengeluarkan tiga ultimatum ke KKB Papua.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan atau Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard TH Tampubolon mengeluarkan tiga ultimatum ke Kelompok Kriminal Bersenjata di Tanah Papua.
Tiga ultimatum itu disampaikan Jenderal Tampubolon ke KKB Papua, Sabtu 30 Maret 2024. Seruan itu disampaikan merespon aksi-aksi kejam yang sampai saat ini masih saja dilakukan oleh angggota KKB Papua di daerah tersebut
Ada pun tiga seruan Pangkogabwilhan III, Jenderal Tampubolon itu, adalah sebagai berikut.
Pertama, agar KKB segera melepaskan Pilot Philips Mark Marthens, karena penawanan pilot tersebut itu justru sangat menghambat transportasi masyarakat OAP termasuk suplai logistik khususnya distrik terisolir.
Kedua, hentikan pembantaian terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa dan memanfatkan mama mama, anak-anak kecil sebagai pendukung operasi KKB tersebut. KKB menjadikan sasaran juga para tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan semua pekerja yang turut membangun kesejahteraaan masyarakat di tempat terpencil, tertinggal dan terisolir.
Ketiga, hentikan penyerangan terhadap aparat yang bertugas menjaga keamanan di Papua dalam mengawal percepatan pembangunan di Papua demi terwujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
“Saya tegaskan lagi agar KKB mengindahkan apa yang saya sampaikan tersebut, demi terwujudnya tanah Papua sebagai sorga dunia yang indah, damai dan maju,” kata orang nomor satu di Kogabwilhan III.
Untuk diketahui, tiga seruan tersebut disampaikan Jenderal Tampubolon atas fakta-fakta yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata di daerah tersebut.
Bahwa selama ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak henti-hentinya melancarkan aksi brutalnya di daerah tersebut. Aksi-aksi brutal itu sebagai bagian dari upayanya untuk menjadikan Papua sebagai daerah yang lepas dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.
Jejak kejahatan KKB Papua itu memang sulit dilukiskan. Sebab dengan cara membabibuta, mereka menghabisi siapa pun yang dinilai berseberangan dengannya.
Tak hanya aparat bersenjata, yakni prajurit TNI Polri, tetapi warga sipil pun disikat habis. Tak cuma tukang ojek, tukang antar gallon, tokoh masyarakat Papua dan guru tetapi PNS, camat, termasuk pegawai bank dihabisi Kelompok Kriminal Bersenjata itu.
Atas tindakan kejam itulah sehingga Jenderal Tampubolon mengeluarkan seruan. Hal itu hanya untuk satu tujuan mulia, yakni terciptanya situasi yang aman dan tertib dalam masyarakat. Jika Papua aman dan damai, maka masyarakat bisa beraktivitas dengan baik, dalam usaha meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Untuk diketahui, selama ini pemerintah berusaha membangun aneka fasilitas untuk kepentingan masyarakat. Namun ketika upaya pembangunan itu sedang dilakukan, KKB Papua malah berusaha menghambatnya.
Baca juga: Penambang Emas Wakia Disekap KKB Papua: Masih Ada yang Ditahan di Lokasi Tambang
Caranya pun sangat kejam, Mereka membunuh para pekerja, membakar fasilitas umum yang sudah dibangun. Menyerang aparat keamanan yang sedang bertugas, juga menyerang siapa saja yang dinilai berseberangan dengannya.
Salah satu yang sampai saat ini menyedot perhatian dunia, adalah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, menyandera pilot Susi Air, Philips Mark Merthens.
Sudah lebih dari setahun pilot itu disandera dan sampai sekarang yang bersangkutan belum dibebaskan. Meski disandera, namun pilot itu dijaga dengan baik. Saat ini pilot tersebut menjadi sahabat anggota KKB Papua. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.