Berita NTT

Anak Binaan LPKA Kupang Beragama Muslim dan Kristiani Ikut Lomba Cari Telur Paskah

Kami juga menanamkan kepada anak-anak, apa arti Minggu Sengsara, apa arti Kematian Tuhan dan hari kebangkitan,

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Tampak Kepala LPKA Klas I Kupang, Lukas Laksana Frans, foto bersama Anak Binaan kepada warga binaan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lembaga Pembinaan Khusus Anak atau LPKA Klas I Kupang mengadakan perlombaan mencari telur paskah untuk warga binaannya. Lomba mencari telur digelar dalam rangka memeriakan hari raya paskah 2024.

Dimana, warga binaan yang merupakan anak-anak itu beragama muslim, kristen katolik dan kristen protestan.

Disaksikan sebanyak 38 anak binaan LPKA Kelas I Kupang sangat antusia mengikuti perlombaan tersebut.

Anak-anak pun mendapatkan bingkisan paskah usai mengikut perlombaan mencari telur paskah itu.

Baca juga: Tiga Anak LPKA Kupang Bebas Bersyarat

Sebelum melaksanakan lomba, warga binaan mengikuti ibadah minggu paskah menurut kepercayaannya, baik yang beragama katolik maupun kristen protestan.

Dimana, warga binaan LPKA Klas I Kupang yang beragama katolik mengikuti perayaan minggu paskah yang dipimpin oleh Pater Bertolomeus Bolong, OCD, sedangkan kristen protestan dipimpin oleh Pendeta Sandra Foenay.

Ibadah minggu paskah itu berlangsung dengan khusyuk di LPKA Klas I Kupang, Minggu 31 Maret 2024.

Kepala LPKA Klas I Kupang, Lukas Laksana Frans mengatakan warga binaannya yang adalah anak-anak ini mempunyai hak untuk merayakan hari raya paskah.

Walaupun dirayakan dengan sederhana, Lukas sangat bersyukur karena warga binaannya sangat menikmati momen tersebut.

"Mereka sangat menikmati kegiatan ini, saya sangat bersyukur akan hal ini," ungkapnya.

Diharapkan setelah selesai dari LPKA dan bebas menjalani kehidupan yang baru ditengah masyarakat dapat menjadi anak yang baik dan taat kepada orang tua, gereja dan masyarakat.

Kesempatan yang sama, Pendeta Sandra Foenay, mengaku  sudah hampir empat tahun memberikan pelayanan  di LPKA Klas I Kupang. 

"Saya utusan dari Sinode GMIT yang ditempatkan di LPKA Kupang," jelasnya.

Dia mengaku mendapatkan dukungan yang sangat besar dari Kepala LPKA Klas I Kupang, Lukas Laksana Frans

"Semua anak-anak tidak ada yang tertinggal saat mengikuti pembinaan. Kami juga menanamkan kepada anak-anak, apa arti Minggu Sengsara, apa arti Kematian Tuhan dan hari kebangkitan," ungkapnya.

Diharapkan anak-anak ini menuju masa depan yang membanggakan banyak orang dan memuliakan nama Tuhan didalam kehidupan.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved