Berita Nasional
65 Ton Amunisi Meledak, 11 Jam Baru Api Bisa Padam
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkap jumlah amunisi yang meledak dalam kebakaran di Gudang Munisi Daerah Paldam Jaya, Ciangsana
Marlina kabur saat mendengar ledakan ketiga, yang menurutnya lebih besar dari yang pertama dan kedua. Meskipun ledakan tersebut terjadi hingga tiga kali, Marlina tidak melihat benda-benda yang berkaitan dengan senjata atau sejenisnya.
Namun, karena rumahnya dekat dengan lokasi kejadian, Marlina harus meninggalkan kediamannya dan mengungsi bersama keluarganya tanpa bisa membawa banyak barang.
"Waktu itu si pokoknya yang kepikiran selamet aja dulu gitu, nggak kepikiran apa yang harus dibawa, ngungsi sama suami, ibu, ada adik, ada anak dua umur 13 tahun sama 19 bulan," ungkapnya.
Di tempat pengungsian, Marlina mengaku tidak bisa tidur karena anaknya yang paling kecil terus meminta pulang. "(Keadaannya) berubah, seenak-enaknya bukan di tempat kita gitu kan. Saya nggak sahur, nggak bisa tidur juga karena si kecil rewel minta pulang terus," kata Marlina.
Suaminya sempat pulang untuk memeriksa kondisi rumah mereka, dan Marlina mendengar kabar bahwa rumahnya mengalami kerusakan dan ditemukan beberapa serpihan peluru.
"(Ada serpihan peluru) Iya, soalnya dia tadi sempat pulang tuh, karena yang nggak kena banyak serpihan itu boleh pulang terus balik lagi, yang benar-benar rumahnya ketumpuk (serpihan) belum bisa, termasuk rumah saya, tadikan (suami) ngecek ke rumah, jendela, pintu jebol, genteng jebol, plafon semua ambruk. Pokoknya semua rusak," paparnya.
Ganti Rugi
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Paldam Jaya TNI AD di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat tiba di Gudmurah Paldam Jaya, Kasad langsung memeriksa gudang yang meledak pada Sabtu (30/3) malam tersebut. Setelah pengecekan, Maruli menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat yang terkena dampak, terutama rumah-rumah di sekitar gudang amunisi.
"Kami mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat atas kejadian ini," kata Maruli.
Baca juga: Aparat TNI-POLRI dan Warga Sempat Tiarap Saat Peluru Meledak di Kantor Polsek Borong yang Terbakar
Maruli menjelaskan bahwa gudang amunisi yang meledak sudah dibangun sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan awalnya jauh dari pemukiman penduduk.
Namun, seiring berjalannya waktu, lahan kosong di sekitar gudang berkembang menjadi perumahan, membuat jaraknya semakin dekat dengan gudang amunisi milik TNI AD. Meskipun demikian, Maruli tidak menyalahkan masyarakat atau pemilik rumah.
TNI AD akan melakukan evaluasi besar-besaran terkait ledakan tersebut."Permukiman yang mendekati gudang amunisi akan dievaluasi. Meskipun keamanannya sudah baik, kami akan mempertimbangkan gangguan lainnya," jelasnya.
Kedepannya, kemungkinan pemukiman yang dekat dengan gudang amunisi yang meledak akan direlokasi oleh TNI AD untuk keamanan masyarakat. Namun, relokasi tersebut masih memerlukan kajian lebih lanjut.
"Apakah relokasi perumahan mungkin dilakukan agar tidak terganggu, akan kami diskusikan lebih lanjut setelah rapat dan kajian," tambahnya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyatakan kesiapannya untuk mengganti kerugian rumah warga yang terdampak akibat ledakan gudang amunisi.
"Kami akan melakukan pendataan dan pemeriksaan oleh teritorial, dan jika ada kerusakan, kami akan menggantinya," tegasnya. (tribun network/ger/why/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.