Pilkada 2024

Begini Kata Pengamat Politik Jelang Pilkada 2024 di NTT 

Berkaca dari Pemilu, Jimmy Nami menyebut peluang parpol besar untuk kembali juara di Pilkada sangat dinamis. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Akademisi dan juga Pengamat Politik dari Fisip Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yohanes Jimmy Nami 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG-  Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana atau Undana Kupang, Yohanes Jimmy Nami memberi pandangan terhadap perhelatan Pilkada 2024 di NTT

Fenomena bakal calon kepala daerah di Pilgub maupun kabupaten/kota dari kalangan non parpol kian bertebaran. Sementara partai politik atau parpol belum terkonsentrasi utuh. 

Jimmy Nami melihat parpol punya mekanisme sendiri untuk menentukan Cakada (calon kepala daerah). Dari kacamatanya, umumnya, partai-partai modern akan menggunakan instrumentasi survey untuk mengarahkan dukungan kepada profil cakada tertentu. 

"Jika sekarang parpol belum progres untuk memberikan respon berlebih terhadap tahapan pilkada ya memang secara formal pemilu 2024 masih dalam tahapan finalisasi, jadi konsentrasi parpol masih pada mengadvokasi hasil pileg dan pilpres," kata dia, Jumat, 15 Maret 2024.

Baca juga: Kadin Kabupaten TTU Dorong Kalangan Pengusaha Bertarung dalam Pilkada 2024

 Maraknya kader-kader non parpol yang melakukan sosialisasi diri, merupakan hal lumrah saja. Sikap itu ingin berusaha menarik simpati masyarakat lewat sosialisasi diri dan komunikasi politik yang dibangun ditengah komunitas masyarakat. 

Di samping itu, niat itu juga ingin membranding diri sebagai personality yang layak menjadi pemimpin daerah dengan berbagai strateginya. 

Sisi lain, deklarasi itu pun untuk mengambil posisi strategis agak mendapat posisi ideal dalam kacamata parpol. 

"Jika sudah dikenal publik, popularitas, elektabilitas, aceptabilitas yang menjadi alat takar parpol sebelum menentukan dukungan sudah bisa diukur dan dievaluasi," kata Jimmy Nami. 

Baginya Pilkada adalah ruang politik yang unik dalam skema politik lokal.  Kehendak publik memang harus benar di detailkan oleh parpol maupun cakada dengan visi misi yang benar-benar membumi. 

Dari itu, masyarakat atau publik akan lebih mudah mencerna dan memberi respon nyata. Berkaca dari Pemilu, Jimmy Nami menyebut peluang parpol besar untuk kembali juara di Pilkada sangat dinamis. 

Justru sebaiknya, parpol kecil maupun calon perseorangan yang mendapat simpati publik. Sebab, struktur itu paham strategi dan mampu mengkonsolidasi isu dan kekuatan politik yang ada pada level lokal secara baik.

Jimmy Nami berpendapat, Pilgub NTT kemungkinan besar akan diisi lebih dari dua pasangan calon atau Paslon. Dia beralasan dengan kekayaan kader potensial yang dimiliki NTT

Namun begitu, tawar menawar antar partai juga menjadi penentu. Pertimbangan parpol juga merujuk ke 
kaderisasi dan regenerasi. Tugas itu harus dilakukan parpol untuk mengakomodasi tupoksi di level lokasi dapat berjalan. 

"Kita tentu tidak mengharapkan munculnya penajaman yang tidak substantif pada level kontestasi konstituen jika yang muncul hanya 2 calon," kata dia. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved