Timor Leste

Pemerintah Timor Leste Persilahkan Umat Katolik Indonesia Hadiri Acara Paus Fransiskus di Dili

Pemerintah Timor Leste tidak melarang umat Katolik di Indonesia yang ingin menghadiri acara kedatangan pimpinan tertinggi umat katolik sedunia itu. 

Editor: Ryan Nong
AP PHOTO/GREGORIO BORGIA
Paus Fransiskus menyampaikan doa Angelus siang hari di Lapangan Santo Petrus Vatikan, Minggu, 28 Januari 2024. Paus direncanakan akan melakukan kunjungan ke Dili Timor Leste tahun ini. 

POS-KUPANG.COM, DILI - Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) mempersilahkan umat Katolik Indonesia untuk hadir pada acara kunjungan Paus Fransiskus di Dili

Pemerintah Timor Leste tidak melarang umat Katolik di Indonesia yang ingin menghadiri acara kedatangan pimpinan tertinggi umat katolik sedunia itu. 

Hal itu disampaikan Dirjen Imigrasi Timor Leste Adelaide da Rosa menanggapi permohonan Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Republik Indonesia Silmy Karim saat pertemuan keduanya di Wisma Kedutaan Indonesia Dili, Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Timor Leste Siap-siap Menerima Kunjungan Paus Fransiskus

Adelaide da Rosa mengaku turut menjadi panitia kedatangan Paus Fransiskus. Ia juga telah berkoordinasi mengenai acara tersebut.

Pihak Imigrasi juga disebut telah meminta untuk menyiapkan kehadiran umat Katolik dari luar negeri termasuk Indonesia. Di antaranya adalah menyiapkan sejumlah pintu masuk bagi warga negara asing.

"Kalau untuk urusan larangan tidak ada. Kami akan keluarkan kartu pengenal atau caranya bagaimana kita bisa memfasilitasi yang tidak ada paspor, yang dari Indonesia khususnya," kata Adel.

Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Indonesia Silmy Karim meminta Dirjen Imigrasi Timor Leste Adelaide da Rosa memberikan kesempatan kepada umat Katolik di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti acara kehadiran Paus Fransiskus.

Adapun Paus dijadwalkan akan datang ke Timor Leste pada tahun 2024 ini.

Di sisi lain, masyarakat NTT memeluk agama Katolik. Silmy mengatakan, negara tidak bisa mengintervensi persoalan kepercayaan warga negaranya.

"Jadi saya ingin kesediaan Ibu Dirjen untuk memberikan kesempatan bagi umat Katolik di NTT itu bisa datang tentu dengan aturan," kata Silmy. 

Silmy menekankan bahwa kegiatan tersebut merupakan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Oleh karena itu, sesama manusia tidak bisa melarang maupun menanggung pertanggungjawaban.

Silmy lantas meminta Adel agar menyampaikan permintaan ini ke pimpinan Timor Leste untuk menyiapkan aturan terkait kedatangan Warga Negara Indoensia (WNI) ke Timor Leste.

"Untuk mencari jalan keluar bersama Pak Dubes dan atase Imigrasi supaya kehadiran mereka bisa teratur dan tidak menimbulkan satu hal yang kita khawatirkan," ujar Silmy.

Sebelum ke Dili, Silmy dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur. Dia dan rombongan mengecek kondisi Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) dan Kanim Kupang.

Kemudian, dia bertolak ke Pos Lintas Batas Tradisional (PLBT) di Turiskain. Setelah itu, Silmy bertolak dan memeriksa kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain yang sudah menerapkan alat-alat modern. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved