Berita NTT
Cuaca Ekstrem, BPBD NTT Terima Laporan Dampak Bencana Terbanyak dari Kabupaten Manggarai
BPBD Kabupaten Ngada telah berkoordinasi dengan Tim Sar untuk melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi hampir di seluruh Wikayah NTT, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi NTT menerima laporan dampak bencana terbanyak dari Kabupaten Manggarai.
Kepada POS-KUPANG.COM, Senin 11 Maret 2024 Malam, Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo menyampaikan dengan keadaan saat ini, NTT sedang mengalami cuaca ekstrem. Yang mana, terjadi hujan berlimpah di berbagai Wilayah di NTT yang mengakibatkan berbagai jenis bencana.
"Memang di media sosial banyak kita dapatkan kondisi terkini terkait dampak cuaca ekatrem yang terjadi. Tetapi sampai malam ini, Pusat Pengendalian Operasi Bencana dengan BPBD Provinsi belum mendapatkan lapiran menyeluruh dari Kabupaten/Kota," ungkap Ambroa Kodo.
Ambros menyebut, berdasarkan laporan yang masuk, Senin, 11 Maret 2024 sore, telah ada laporan dari Kabupaten Manggarai yakni dari Kepala Pelaksana BPBD Manggarai.
Baca juga: Daftar Wilayah NTT yang Terdampak Bencana Hidrometeorologi pada Puncak Musim Hujan Pekan ini
Ambros merincikan, terkait dengan kejadian longsor antara lain,longsor di Ruas Jalan Pagal-Bea Mese, longsor di Wae Leko ruas jalan Tengku Tok-Welu Pinggang, longsor di Golo Nggorong Kecamatan Cibal , tanah turun atau tanah bergerak di Wotok Desa Riung Kecamatan Cibal dengan korban terdampak sebanyak 12 kepala keluarga (KK),
Kemudian, gerakan tanah di Wakal Desa Kentol Kecamatan Cibal terdampak 2 kk, Kecamatan rahong utara terjadi longsor yang mengancam Desa Pong Lengor dengan korban terdampak 3 kk.
"Kepala BPBD Kab manggarai bersama Puspida do bawah pimpinan Bupati Manggarai sudah melakukan koordinasi dan peninjauan ke Wilayah untuk lokasi-lokasi yang rawan dan dampaknya serius sudah diungsikan teristimewa gerakan tanah yang mengancam rumah-rumah hunian mereka," ungkapnya.
Sementara itu, kata Ambros, laporan dari Kabupaten Ngada yaitu terdapat satu Kapal rakyat tenggelam dan satu korban belum ditemukan.
"BPBD Kabupaten Ngada telah berkoordinasi dengan Tim Sar untuk melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan," ungkapnya.
Selanjutnya, laporan yang baru diterima juga, kata Ambros, yaitu dari BPBD Kabupaten Kupang terjadi longsor yang menimpa satu rumah warga di Tarus.
Terkait hal itu, BPBD Kabupaten Kupang telah berkoordinasi dengan Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan agar keluarga terdampak itu diungsikan ke rumah keluarga terdekat.
"Besok, tim reaksi cepat dari BPBD Kabupaten Kupang akan turun lapangan untuk mendata dan mendorong dukungan logistik bagi warga terdampak," ungkapnya.
Ambros menambahkan, untuk Kabupaten Malaka terdapat laporan banjir. Namun, hingga saat ini data belum didapatkan. (cr20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.