Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024: Kemurahan Allah Membawa Sukacita
Orang tua yang tahu bahwa anaknya sakit dan mencintai anaknya tentu akan segera berusaha semaksimal mungkin berusaha agar anaknya sembuh
Oleh RP. John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Hari Biasa Prapaskah IV berjudul, Kemurahan Allah Membawa Sukacita.
Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Yesaya 65:17-21, Mazmur 30:2,4,5-6,11-12a,13b, Yohanes 4:43-54.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus
Orang tua mana yang tidak was-was kalau mendengar anaknya sakit. Apalagi sakit anaknya itu agak parah, bahkan dikatakan dalam injil hari ini “anaknya itu hampir mati”.
Orang tua yang tahu bahwa anaknya sakit dan mencintai anaknya tentu akan segera berusaha semaksimal mungkin dan (dengan segala kemampuannya) berusaha agar anaknya sembuh. Pada saat mengalami peristiwa seperti itu, pikiran menjadi buntu, diri ini menjadi tak berdaya, rasa cemas dan gelisah.
Kita butuh uluran tangan orang lain, kita butuh dukungan dan bantuan orang-orang yang ada di sekitar kita. Allah menjanjikan langit dan bumi yang baru bagi orang saleh. Di dalam kerajaanNya kesedihan dan penderitaan akan berubah menjadi sorak sorai. Setiap orang yang percaya kepadaNya, Allah akan melimpahi mereka dengan banyak rahmat.
Tua muda tidak akan luput dari perhatianNya. Keluarga-keluarga akan menetap di tempat yang aman dan nyaman. Allah menganugerahkan sukacita kepada manusia yang taat dan percaya kepadaNya. Yesus, Allah Putera melanjutkan misi penebusan ini.
Ia menjadi kabar sukacita bagi orang yang percaya kepadaNya. Bersama dan di dalam Dia setiap orang berada dalam sukacita. Pegawai istana di Kapernaum bukanlah orang Yahudi. Ia sudah mendengar tentang Yesus. Anaknya sakit keras. Ia pun butuh bantuan saat anaknya sakit.
Ia ingin meminta tolong pada Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Pada hal umumnya di istana, kesehatan terjamin. Ada dokter yang memperhatikan kesehatan isi istanya. Namun pegawai istana itu, dengan penuh kepercayaan dan kerendahan hati menjumpai Yesus. Ia meminta supaya Yesus datang menyembuhkan anaknya .
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024: Pergilah Ia KepadaNya
Yesus menjadi satu-satunya harapan baginya dan keluarganya. Kepercayaan itulah yang menyembuhkan anaknya. Pegawai istana itu bersukacita karena anaknya yang sedang sakit dan hampir mati, disembuhkan oleh Yesus.
Mukjizat penyembuhan ini menjadi berita gembira karena Yesus bukan saja diutus bagi orang Israel, tetapi juga bagi setiap orang yang percaya kepadaNya, tidak terkecuali, kita semua. Jika kita percaya penuh kepada Yesus, tanpa ada keraguan sedikit pun, yakinlah mukjizat akan terjadi dalam hidup dan karya kita.
Yesus hadir pada setiap orang, baik yang sudah dikenal maupun yang belum. Yesus hadir dan memberi kasihNya tanpa memandang kedudukan dan derajat seseorang. Karena Yesus hanya menginginkan satu hal dari kita yaitu percaya.
Pengalaman iman pegawai istana itu menjadi sangat menarik. Dari satu orang yang beriman, seluruh keluarganya pun ikut terpengaruh menjadi
beriman. Iman berbuah di dalam kehidupan banyak orang. Dan peristiwa pengembangan iman ini pun juga terjadi dalam kisah wanita Samaria
yang bisa menuntun orang sekota untuk datang kepada Yesus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.