Berita Timor Tengah Utara

Harga Tomat di Timor Tengah Utara Meningkat Drastis

para pedagang terpaksa menjual telur ayam seharga Rp. 2.500 per butir. Sebelumnya, Umi berencana menjual Rp. 3.000 per butir

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Pose pedagang Pasar Baru Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Provinsi NTT saat sedang menjual tomat, Kamis, 7 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Harga Tomat di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur melonjak tak terbendung. Harga Tomat sudah melonjak sejak 1 bulan terakhir. 

Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis, 7 Maret 2024, seorang pedagang di Pasar Baru Kota Kefamenanu bernama Riso Gonslaf mengatakan, saat ini harga Tomat meningkat mencapai Rp. 550.000 per keranjang.

Padahal sebelumnya, harga Tomat berkisar antara Rp. 350.000 hingga Rp. 400.000 per keranjang. Akibat peningkatan harga yang signifikan tersebut, para pedagang terpaksa menjual tomat 1 kilogram seharga Rp. 20.000. 

Ia mengakui bahwa, pada Bulan Januari 2024, harga cabai sempat melonjak drastis ke harga Rp. 80.000 per kilogram. Namun, saat ini harga cabai perlahan turun ke Rp. 40.000 pet kilogram.

Baca juga: Menatap Jauh ke Ambeno dari Ketinggian Napan Timor Tengah Utara

Sebelumnya, Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Selasa, 5 Maret 2024, Seorang pedagang di Pasar Baru Kota Kefamenanu bernama Umi mengaku harga telur ayam di Kabupaten Timor Tengah Utara meningkat. Peningkatan harga telur ayam ini terjadi sejak pekan lalu.

Sebelumnya, kata Umi, harga telur ayam berkisar Rp.58. 000. Saat ini harga telur ayam meningkat menjadi Rp. 65.000. 

Lonjakan harga ini menyebabkan para pedagang terpaksa menjual telur ayam seharga Rp. 2.500 per butir. Sebelumnya, Umi berencana menjual Rp. 3.000 per butir.

Namun, harga tersebut bisa saja menyebabkan para pembeli enggan membeli telur ayam yang Ia jual. Oleh karena itu, Umi terpaksa menjual telur ayam dengan harga Rp. 2.500 per butir untuk menarik minat konsumen.

"Biar untungnya kecil tapi intinya barang-barang cepat habis. Kalau mereka beli di sini mahal mereka beli tempat lain nanti,"ujarnya.

Menurutnya, harga telur ayam meningkat 40.000 per ikat. Meningkatnya harga telur ayam ini menyebabkan kekhwatiran dalam diri para pedagang. Pasalnya harga telur ayam bisa saja meningkat jelang perayaan Paskah dan Bulan Ramadhan.

Harga yang terus menanjak bisa mengakibatkan pembeli enggan membeli telur ayam. Sebelumnya, Umi selalu membeli 10 ikat telur ayam dari produsen. Pasca harga telur ayam meningkat beberapa waktu terakhir, dirinya mengurangi jumlah pesanan ke produsen menjadi 5 ikat.

Menurutnya, harga terigu dan minyak goreng sejauh ini masih stagnan. Namun, harga beras dan telur ayam mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Harga minyak goreng merk Bimoli dengan kemasan 2 liter dijual seharga Rp. 43.000. Sedangkan kemasan 5 liter dijual dengan harga Rp. 105.000 hingga Rp.110.000. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved