Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 6 Maret 2024, Dosa Iri Hati
Kisah penciptaan diakhiri dengan kesimpulan “Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh sangat baik” (Kej 1:31).
ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. ~ayat 4
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 6 Maret 2024, Dosa Iri Hati merujuk pada Kitab Kejadian 37:1-11.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
Kisah penciptaan diakhiri dengan kesimpulan “Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh sangat baik” (Kej 1:31).
Allah puas dengan segala yang dijadikanNya. Akan tetapi, manusia ciptaanNya tidak puas. Itu sebabnya, manusia lebih mempercayai iblis yang menghasut mereka untuk mencurigai Allah bahwa Allah telah menahan sesuatu yang lebih baik, yang patut diberikan kepada manusia.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 5 Maret 2024, Dosa Kemarahan
Iblis menipu manusia bahwa larangan Allah bertujuan membatasi manusia agar jangan menjadi sama seperti Allah. Inilah akar kecemburuan atau iri hati pada diri manusia (envy).
Dalam relasi antar manusia, iri hati terjadi dalam wujud persaingan negatif, kedengkian, kekerasan psikis, tindakan mencemarkan nama sesama, mencela keadaan fisik, dan menghina kualitas orang lain.
Iri hati juga bisa tak nampak, yakni dalam hal mengharapkan hal buruk terjadi atas orang lain dan perasaan puas atas kegagalan orang lain. Iri hati membuat kita gelisah dan tidak tahan jika orang lain lebih pintar, lebih berhasil.
Hati kita menuduh Allah tidak adil. Orang yang iri hati tidak pernah tenang jika orang lain memiliki lebih. Seakan hanya diri kita sendiri saja yang layak mendapatkan semua hal baik dan orang lain tidak layak.
LANGKAH IMAN
Perbuatan anak-anak Yakub terhadap saudara mereka, Yusuf, menggambarkan bahwa ternyata iri hati terjadi mulai dari dalam rumah dan akan meluas kepada siapa saja di luar rumah.
Akibat perasaan tidak puas kepada Allah dan perintahNya, sebagaimana yang terjadi di taman Eden, manusia tumbuh menjadi pribadi yang dikuasai iri hati. Keadaan ini akan mematikan kerohanian kita.
Satu-satunya jalan untuk melawan dan mematikan perasaan iri hati ialah percaya bahwa Allah adil, Ia sudah mengaruniakan hal baik kepada kita dan orang lain sejak semula, karena itu kita harus selalu bersyukur kepadaNya. Amin! (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.