Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Selasa 5 Maret 2024, Dosa Kemarahan

Ia menutup hati terhadap teguran ketika perbuatannya disingkapkan oleh Tuhan. Ada benih kekecewaan di dalam hati Kain.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Selasa 5 Maret 2024, Dosa Kemarahan
POS-KUPANG.COM/HO
Renungan Harian Kristen Selasa 5 Maret 2024. Dosa Kemarahan

jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. ~ayat 7

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Selasa 5 Maret 2024, Dosa Kemarahan merujuk pada Kitab Kejadian 4:3-8.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Mengapa kemarahan dikategorikan dosa? Bukankah Yesus juga marah? Ada kemarahan yang kudus, yang menolong orang sadar akan dosa, bertobat dan membawa kepada hidup, seperti kemarahan nabi Natan terhadap raja Daud.

Kemarahan yang kudus tertuju kepada kejahatan dan semua yang tidak memuliakan Allah; kemarahan yang kudus sejalan dengan kemarahan Allah, sehingga jika tidak marah malah kita berdosa.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 4 Maret 2024, Dosa Kesombongan

Tetapi ada kemarahan yang membawa kepada kematian rohani (wrath), yang berasal dari hati yang egois, kecewa, pahit, benci dan dendam.

Kemarahan yang mematikan pertumbuhan rohani inilah yang terjadi pada Kain. Kain menyimpan kemarahan yang berujung kepada kejahatan.

Ia menutup hati terhadap teguran ketika perbuatannya disingkapkan oleh Tuhan. Ada benih kekecewaan di dalam hati Kain.

Ia dikuasai perasaan gagal dan melihat kegagagalannya sebagai kesalahan. Sebenarnya, gagal merupakan hal biasa, tetapi menolak kegagalan ternyata membawanya kepada kecurigaan yang keliru, lalu ia menempatkan Habel, adiknya sebagai penyebab kegagalannya dan harus bertanggung-jawab.

Kain mencurigai Habel bahkan Tuhan, merasa diperlakukan tidak adil, terluka dan tidak mau disembuhkan. Dan tidak mau Habel hidup menikmati kebaikan Tuhan. Inilah kemarahan yang mematikan.

LANGKAH IMAN.

Semua keadaan buruk ini juga bisa terjadi pada kita. Kemarahan dapat menguasai hati kita hingga tidak dapat lagi dikontrol dan mematikan secara rohani. Kemarahan bukan dosa jika dapat dikontrol dan tertuju kepada kejahatan.

Jangan biarkan kemarahan menguasai seluruh hati kita. Berilah ruang kepada suara Tuhan sebab hanya suara Tuhan yang dapat memadamkan kemarahan. Tuhan pasti akan mengarahkan kemarahan kita hanya untuk melawan kejahatan. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved