Berita Lembata
Satuan Komando Darurat Sosialisasikan Rantai Komando Siaga Darurat Erupsi Ile Lewotolok
Desa Jontona dan Desa Todanara di Kecamatan Ile Ape Timur yang menjadi desa terdampak pun telah mengaktifkan sistem siaga desa.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Satuan Komando Siaga Darurat Kabupaten Lembata telah melakukan sosialisasi di Desa Jontona dan Todanara di Kecamatan Ile Ape Timur tentang rantai komando siaga darurat Ile Lewotolok.
Kedua desa ini berada dalam ancaman pasca kenaikan status gunung Ile Lewotolok menjadi siaga (level III).
Satuan Komando Siaga Darurat juga telah mengaktifkan posko siaga bencana di kedua desa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata, Andris Koban, Kamis, 29 Februari 2024 mengatakan pihaknya sudah mengaktifkan posko siaga darurat bencana gunung api yang berada di Kantor BPBD Kabupaten Lembata.
Pasca kenaikan status Gunung Api Ile Lewotolok dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga) pada 27 Februari 2024 pukul 10.00 WITA, BPBD Lembata mulai mengaktifkan posko siaga bencana dan rantai komando.
Ia mengatakan pengendalian terkait bencana ini berada dalam rantai komando yang terjalin baik dari kabupaten, desa, hingga rukun tetangga (RT).
Desa Jontona dan Desa Todanara di Kecamatan Ile Ape Timur yang menjadi desa terdampak pun telah mengaktifkan sistem siaga desa.
Baca juga: Pasca Kenaikan Status Ile Lewotolok, Posko Siaga Darurat Dibuka di Desa Jontona
"Dua desa itu sudah aktifkan sistem siaga desa, sudah ada calling ke desa, sudah aktifkan siaga bencana, piket malam juga sudah diaktifkan, jadi tidak perlu panik," kata Andris.
Satuan Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) Kabupaten Lembata telah menyosialisasikan perkembangan terkini gunung api itu dan penanganan darurat bencana yang hendak dilakukan.
Di hadapan masyarakat Desa Jontona dan Todanara, SKPDB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
Andris mengatakan pengamat gunung api dari Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok terus memantau perkembangan terkini khususnya aliran lava yang mengarah ke arah selatan dan tenggara gunung.
"Kita serius memperhatikan perkembangannya bagaimana," imbuhnya.
Andris meminta masyarakat untuk mengikuti perintah dan satu komando dalam rantai komando yang telah terbangun.
Pada level kabupaten, komando ada pada Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung selaku Komandan SKPDB.
Sedangkan pada level desa, komando berada pada kepala desa.
Baca juga: Satuan Komando Bencana Pilih Pengungsian Mandiri dan Terbatas Pasca Naik Status Ile Lewotolok
"Jadi semua warga satu komando di bawah kepala desa," kata dia berpesan.
Gunung Api Ile Lewotolok mengalami kenaikan status aktivitas karena adanya peningkatan signifikan baik dari tinggi kolom erupsi dan aliran lava.
Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung meminta masyarakat desa setempat untuk selalu menjaga kesehatan dengan melakukan evakuasi mandiri ke daerah yang lebih aman untuk mewaspadai bahaya lahar dingin dengan tujuan menghindari gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
"Sehingga hari ini pemerintah memberikan bantuan masker kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Api Ile Lewotolok untuk selalu digunakan sebagai pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," tambahnya.
Pihaknya juga menempatkan beberapa titik pos pelayanan kesehatan untuk membantu melayani masyarakat yang berada di sekitar Gunung Api Ile Lewotolok.
“Masyarakat juga tidak melakukan aktivitas di area sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang terjadi," pungkasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.