Program Makan Siang Gratis
Program Makan Siang Gratis Turut Mendorong Roda Perekonomian Skala Mikro
Simulasi program makan siang gratis dinilai pemerintah mendorong ekonomi skala mikro sekaligus mencukupi gizi siswa.
Menurut estimasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, diperlukan sekitar Rp 400 triliun per tahun untuk membagikan makan siang gratis kepada 80 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, anak balita, dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
Segera dieksekusi
Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo, mengatakan, program itu memang diharapkan sudah bisa dijalankan sesegera mungkin. Targetnya, jika sudah masuk dalam RAPBN 2025, bisa langsung dieksekusi pada Januari 2025.
”Bisa saja kita memulai dengan budget yang jauh di bawah (Rp 120 triliun). Untuk tahun pertama ini bergantung pada ruang fiskal yang tersedia dalam RAPBN 2025 dan kesiapan mencari sumber penerimaan baru,” kata Dradjad yang juga sebagai ekonom Sustainable Development Indonesia (SDI).
Kebutuhan untuk makan siang gratis itu saja sudah mencakup 12 persen dari total belanja negara di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2024 yang nilainya Rp 3.325,1 triliun.
Bahkan, lebih besar dari total anggaran untuk berbagai program di bidang kesehatan (Rp 187,5 triliun), ketahanan pangan (Rp 114,3 triliun), dan program subsidi (Rp 286 triliun).
Sementara itu, mengacu pada hitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Januari 2024, anggaran yang dibutuhkan bisa lebih kecil, yakni Rp 185,2 triliun per tahun untuk makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Meski masih lebih kecil dari hitung-hitungan TKN, estimasi ini tetap memakan porsi anggaran yang besar, yakni 5,6 persen dari total belanja APBN 2024.
(kompas.id)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.