Liputan Khusus
Lipsus - Perebutan Suara DPD RI, Stevi Harman Unggul, Paul Liyanto Salip Hilda Manafe
Data tersebut diperoleh dari 10.719 tempat pemungutan suara (TPS) yang sudah berhasil direkap dari 16.746 TPS di NTT atau sudah mencapai 64,01 persen.
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Ir. Abraham Paul Liyanto berhasil menyalib Hilda Manafe dalam memperebutkan kursi keempat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Berdasarkan perhitungan aplikasi SiRekap pada Senin ( 26/2) pukul 19:01:07 Wib, Paul Liyanto sudah mengumpulkan 152.872 suara. Sementara Hilda Manafe 152. 480 suara. Artinya antara Paul dan Hilda selisih 392 suara.
Data tersebut diperoleh dari 10.719 tempat pemungutan suara (TPS) yang sudah berhasil direkap dari 16.746 TPS di NTT atau sudah mencapai 64,01 persen.
Baca juga: Pemilu 2024, dr. Stevi Harman dan Angelo Wake Kako Masih di Puncak Perolehan Suara DPD RI Dapil NTT
Baca juga: Dua Politisi Muda Pimpin Perolehan Suara, Berikut Update Tujuh Besar Calon Anggota DPD RI asal NTT
Sementara yang menduduki posisi puncak perolehan suara DPD RI dapil NTT saat ini adalah dr. Maria Stevi Harman. Stevi mengungguli 16 kandidat DPD NTT lainnya.
Putri dari politisi senior Partai Demokrat, Benny K. Harman itu untuk sementara berada dipuncak dengan perolehan suara sementara 245.044. Sementara urutan dua masih dipegang Angelinus Wakekako, S.Pd, M.Si 215.066 suara diikuti El Asamau, S.IP, MPP 156.880 suara dan Ir. Abraham Liyanto 152.872 suara.
Untuk diketahui, dapil NTT memiliki empat kursi untuk DPD RI. Stevi Harman merupakan wajah baru yang bertarung di Pemilu 2024. Di urutan kedua DPD NTT, ada petahana asal Kabupaten Ende, Angelinus Wakekako, SPd, MSi dan urutan ketiga juga wajah baru yaitu El Asamau, S.IP, MPP disusul urutan keempat adalah petahana, Ir. Abraham Liyanto.
El Asamau, yang namanya berada di urutan empat besar DPD NTT, mengatakan, dirinya tak mau takabur. Meski pun SiRekap sudah ada dan data internal pun sudah menunjukkan dirinya berada di empat besar anggota DPD NTT, namun hingga saat ini dia masih menunggu hasil pleno resmi KPU.
"Kita masih menunggu hasil pleno resmi KPU meskipun SiRekap sudah ada dan bertahan di empat besar. Tapi data belum masuk semua sehingga kita masih mengawal walaupun dana internal. Saya posisi aman. Tapi saya tidak bisa mendahulu penyelenggara," kata El Asamau, melalui telepon genggamnya dari Alor, Senin (26/2).
Ditanya keoptimisannya, El Asamau mengaku optimis sebab, persebaran suaranya cukup merata di seluruh Provinsi NTT.
"Saya optimis karena persebaran suara kita cukup merata di seluruh NTT. Bahkan tempat-tempat yang tidak kita bayangkan, kita bisa mendapatkan suara disana sehingga akumulasinya membuat kita optimis. Semoga akhirnya kita bisa mendapat kabar baik nanti, terima kasih teman relawan dan masyarakt," kata El Asamau.
El Asamau mengatakan, sejak awal, dirinya telah memetakan mana daerah yang merupakan basisnya dan mana daerah yang bukan basis. Hal ini dilakukan agar sosialisasi kampanye berjalan optimal.
Dirincikan El Asamau, dia memetakan basisnya di Alor, sebagian di Pulau Timor, sebagian di Flores dan juga Sumba.
"Memang saya berkeliling di sana, tapi terus terang, kami tidak berharap lebih banyak di wilayah Sumba, tapi ternyata suara kami di Sumba cukup signifikan. Luar biasa, terimakasih yang sudah memilih," katanya.
Pakai Sepeda Motor
Selama berkampanye, El Asamau mengaku banyak tantangan yang dihadapi, khususnya saat proses sosialisasi menemui masyarakat di berbagai daerah. Dengan menggunakan sepeda motor yang merupakan 'sumbangan' relawan di daerah yang dikunjunginya, El Asamau berupaya menjangkau masyarakat hingga daerah terpencil selama delapan bulan.
"Saya turun langsung kampanye menggunakan sepeda motor. Hal ini sangat sulit dilakukan mengingat topografi di NTT luar biasa. Melewati gunung, lembah, lompat lewat laut, sungai, jadi tatangan," kata El Asamau.
Tapi hal menarik saat proses sosialisasi, kata El Asamau, yakni saat bertemu masyarakat di berbagai tempat.
"Saya bisa mendengar langsung aspirasi masyarakat, belajar dari mereka, menatap apa yang jadi kebutuhan di sana, khsusunya di tempat terisolir," kata El Asamau.
Tiga unit sepeda motor yang digunakan El Asamau dalam proses sosialisasi itu adalah sumbangan relawan di berbagai daerah. Misalnya, di wilayah Sumba dia diberi pinjaman sepeda motor Yamaha KLX. Di wialyah Flores dia dipinjamkan sepeda motor Mega Pro, dan sepeda motor Lexi dikendarainya saat berada di Pulau Timor dan sepeda motor beat menemainya selama di Sabu Raijua.
Terkait dana kampanye, El Asamau mengatakan, dana kampanye dari gerakan Rp 5.000, berhasil tekumpul Rp 32 jutaan, dan dana pribadinya Rp 10.000.000, semua dana terpakai. Dari dana kampanye sumbangan masyarakat tersebut, El Asamau sangat berterima kasih kepada masyarakat, khususnya orang muda. Pesannya untuk anak muda, kalau masuk dunia politik, yang cukup menantang itu adalah tentang biaya yang tidak mudah.
"Khususnya untuk cost politik itu tidak mudah sehingga teman muda harus berpikir ekstra untuk bisa mempersiapkan dana. Tapi, hal itu bukan jadi satu-satunya cara untuk bisa masuk ke politik, karena saya sudah membuktikan. Bagi yang terpanggil, mari masuk ke politik," kata El Asamau.
Ditanya tentang program pendidikan yang digadangnya, El Asamau mengatakan, program pendidikan itu program, dana dan penanganannya sudah diatur dan dijamin oleh negara, dinas, Kementerian Pendidikan.
"Kita akan mengawal semua itu agar bisa berjalan dengan baik, baik pendidikan formal, mengawasi setiap persoalan yang dihadapi penyelenggara, orangtua, maupun siswa yang belajar, keluhan akan kita dengar dan akan diselesaikan sesuai kewenangan kita," janji El Asamau.
Hasil Perhitungan Suara Sementara DPD RI asal NTT
Berdasarkan hasil perhitungan sementara yang dikutip dari SiRekap KPU pada Senin 26 Februari 2024 pukul 19.01 WIB, dr. Maria Stevi Harman berada pada peringkat pertama perolehan suara DPD RI. Puteri politisi Partai Demokrat Benny Kabur Harman ini mengumpulkan sementara 245.044 suara.
Akumulasi suara itu berdasarkan suara yang masuk dari 10.719 TPS dari total 16.746 TPS di seluruh NTT atau setara 64,01 persen.
Berurutan Angelinus Wakekako, S.Pd, M.Si menempati peringkat kedua dengan 215.066 suara, El Asamau, S.IP, MPP di peringkat ketiga dengan 156.880 suara dan Ir. Abraham Liyanto di peringkat keempat dengan 152.872 suara.
Hilda Manafe, SE, MM yang sebelumnya berada di peringkat empat kini tergeser ke peringkat lima dengan jumlah suara 152.480.
Selanjutnya dr. asyera RA Wunsalero dengan 91.565 suara, Ferdinandus Hasiman SS, M.IP dengan 83.471 suara, Christopher Raymond Tannur, SE dengan 82.627 suara dan Umbu Wulang Tanaamah Paranggu, S.Sos dengan 82.085 suara.
Berikut Siti Sudah H. Mustafa dengan 79.356 suara, Drs. Julianus Pote Leba, M.Si dengan 45.622 suara, Ir. Thomas Seran, MM dengan 44.207 suara, Ir. Sarah Lery Mboeik dengan 42.189 suara, Hironimus Mawo Dopo, SE dengan 36.596 suara, Patje Oktofianus Tasuib, S.Sos dengan 32.004 suara, Maksimus Ramses Lalongkoe, S.Sos, M.Sc dengan 22.262 dan Ivan Neil Rondo dengan 8.390 suara.

Pleno di Witihama Ricuh
Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Witihama Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur ricuh. Demi keamanan rekapitulasi hasil Pemilu serentak 2024, rapat pleno Kecamatan Witihama dipindahkan ke Aula Susteran Panti Jompo PRR Lebao, Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Minggu (25/2).
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Flores Timur, Iptu Lasarus Martinus Ahan La'a, mengatakan pleno rekapitulasi perhitungan hasil suara di Kecamatan Witihama sudah dipindahkan.
"Sejak hari pencoblosan sampai hari ke 10 pleno rekapitulasi hasil suara di tingkat PPK, situasi dan kondisi tidak kondusif," ujarnya.
Lasarus menerangkan, pleno di Witihama mulanya tersisa 12 TPS pada dua desa dengan rincian Desa Sandosi TPS 1 sampai TPS 5, Desa Oringbelen TPS 1 sampai TPS 6, dan 1 TPS Lamaleka.
"Kami bersama PPK dan petugas lainnya bergeser ke Larantuka. Pleno PPK Witihama di Larantuka berjalan lancar dan kondusif," ungkap Lasarus.
Rapat pleno rekapitulasi untuk Kecamatan Witihama akhirnya selesai dengan penjagaan ketat oleh aparat kemananan. Kotak suara kemudian diantar PPK Witihama ke Gudang Logistik KPU Flores Timur.
Sementara 15 dari 18 kecamatan di Kabupaten Alor telah menyelesaikan pleno, rekapitulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024.
Ketua KPU Alor, Munawir Laamin, S.Pdm pada Senin (26/2) mengatakan, ada 3 kecamatan yang belum selesai melakukan pleno Pemilu 2024 yakni Kecamatan Teluk Mutiara, Kecamatan Alor Barat Laut dan Kecamatan Alor Tengah Utara.
Namun demikian dari 15 kecamatan tersebut baru dua kecamatan yang sudah mengirimkan kembali logistik pemilu ke kantor KPU Kabupaten Alor yakni Kecamatan Pulau Pura dan Kecamatan Lembur.
Menurut Nawir sesuai tahapan Pemilu 2024, batas waktu pleno kecamatan adalah tanggal 2 Maret 2024. Untuk pleno tingkat KPU direncanakan akan dilaksanakan tanggal 28 Februari 2024. "Sesuai tahapan, pleno tingkat kecamatan sampai tanggal 2 Maret 2024. Pelaksanaan pleno KPU dijadwalkan sampai tanggal 5 Maret 2023, itu harus sudah selesai. Pleno KPU dijalankan secara bertahap," pungkasnya.
Dari Sikka dilaporkan, sebanyak 12 kecamatan sudah menyelesaikan pleno dan sudah mendistribusikan kotak suara ke gudang logistik KPU di Jalan Litbang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka. Masih tersisa 9 kecamatan yang masih pleno. 12 Kecamatan tersebut yakini, Kecamatan Koting, Nele , Mapitara, Lela, Tanawawo, Waiblama, Palue, Doreng, Mego, Magepanda, Hewokloang dan Nita.(cr6/cr19/tom/cr4)
Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.