Berita Lembata
Komunitas Belajar MGMP IPS Lembata Selenggarakan Lesson Study
Guru juga diharapkan menjadikan para murid sebagai subyek pembelajaran, bukan objek.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Komunitas Belajar (KOMBEL) MGMP IPS Kabupaten Lembata menyelenggarakan kegiatan Lesson Study.
Kegiatan yang mengambil tema “Berbagi Praktik Baik Coaching Clinic” ini diperuntukkan bagi guru IPS pada tingkat satuan pendidikan SMP se-Kabupaten Lembata dari 20-22 Februari 2024 di SMPN 1 Ile Ape.
Kegiatan ini dibuka dengan resmi oleh Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Menengah Ignatius Dewantoro Liarian mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata yang berhalangan hadir.
Wanto, sapaan akrabnya, memberikan motivasi bagi para peserta kegiatan agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.
Dia berharap dengan mengikuti kegiatan ini para guru IPS dapat menciptakan pembelajaran yang lebih berpusat pada murid yang merupakan implementasi dari kurikulum merdeka saat ini.
Guru juga diharapkan menjadikan para murid sebagai subyek pembelajaran, bukan objek.
"Guru juga harus lebih memahami karakter para murid yang berada pada usia mencari jati diri sehingga bisa membawa murid pada keselamatan dan kebahagianya.Dan untuk menjawab kebutuhan para murid itu, guru harus selalu melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran, ”ungkap Wanto.
Ada 3 orang guru IPS yang menjadi narasumber, yaitu Rachman Firdaus, guru IPS pada SMPN 1 Nagawutung, yang sekarang menjabat sebagai Plh. Kepala Sekolah dan Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak angkatan 8, Ibu Flaviana Ratna, guru IPS pada SMPN 2 Nubatukan dan Pak Hilarius Soga, guru IPS pada SMPN 6 Nubatukan yang keduanya telah lulus Pendidikan Guru Penggerak angkatan 8.
Baca juga: Olympic Project Management Gelar Acara Bertajuk Olympic Neon Ball Party di Kabupaten Lembata
Baca juga: Festival Uyelewun Jadi Ajang Promosi Keunikan Wisata di Kabupaten Lembata
Dalam materinya, Rachman menyampaikan gambaran tentang tahapan-tahapan dalam kegiatan lesson study dilaksanakan dengan sangat strategis dan efektif dalam merancang (plan), melaksanakan (do), dan merefleksikan (see) secara bersama pada kelompok.
Setiap kelompok menentukan salah seorang guru model yang akan melaksanakan rancangan pembelajaran dan beberapa orang menjadi pengamat (observer) menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Setelah guru model melaksanakan tugasnya, anggota kelompok merefleksikan semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam tahapan refleksi dihasilkan beberapa perbaikan yang digunakan sebagai rencana tindak lanjut.
Sedangkan ibu Afi dan pak Hila yang juga sebagai narasumber memberikan materi tentang coaching klinik dan pembelajaran berdiferensiasi.
Dalam materinya Ibu Avi dan pak Hila secara berkolaborasi memaparkan bahwa coaching klinik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan memberikan dampak secara langsung pada guru dalam pembelajaran di kelas.
Tujuannya untuk pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam coaching klinik hal yang diperhatikan oleh seorang coach (supervisor) hanya tertuju pada area pengembangan dan strategi yang digunakan untuk menggapai sesuatu yang ingin dikembangkan dari si coach (yang diobservasi).
Seorang coach harus memahami makna dari pelaksanaan coaching yaitu pertumbuhan, perkembangan dan pengawasan. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.