Berita Lembata

Komunitas Guru Penulis Gandeng Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Adakan Bimtek Penulisan Opini

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah bimbingan teknis (Bimtek) penulisan artikel opini bagi para guru

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Para guru peserta kegiatan program bimtek menulis opini pose bersama di Gedung Perpustakaan Daerah Gorys Keraf, Kabupaten Lembata 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Komunitas Guru Penulis Lembata selalu bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lembata dalam banyak kegiatan literasi

Langkah ini diambil untuk menggelorakan literasi di kalangan guru, baik TK/PAUD, SD, SMP juga SMA/SMK di Kabupaten Lembata

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah bimbingan teknis (Bimtek) penulisan artikel opini bagi para guru. 

Kegiatan bimtek ini merupakan kelanjutan dari kegiatan bedah buku karya Guru Penulis Lembata pada 2 Februari 2024 yang lalu. 

Para peserta rela datang dari Posiwatu, Loang, Atadei, Kedang, Boto untuk menggali ilmu bersama dengan biaya sendiri. 

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lembata, Anselmus Asan Ola mengisahkan pengalamannya saat belum tahu menulis artikel opini. 

“Saya tidak tahu menulis opini, tetapi saya belajar menulis opini secara otodidak, akhirnya saya bisa menulis opini dengan baik,” ujarnya saat ditemui Kamis, 22 Februari 2024.

Ia mengajak para guru untuk memulai menulis apa saja yang dipikirkan. Tentu saja ide atau gagasan yang dipikirkan adalah gagasan-gagasan yang edukatif, konstruktif dan mengandung argumentasi yang positif.

Baca juga: Gramedia Rayakan Ulang Tahun ke-54 dengan Semangat Literasi dan Kolaborasi

“Tulisan yang kita tulis, hendaknya dapat mempengaruhi orang lain,” tegasnya.

Mantan Kadis Pendidikan Kabupaten Lembata ini juga mengisahkan pengalamannya menulis tentang paradigma membangun desa menuju paradigma desa membangun. 

“Kita tidak pernah tahu bahwa apa yang kita tulis dibaca atau tidak oleh semua orang. Akan tetapi, dari pengalaman saya, tulisan saya akhirnya bisa diarsip oleh pihak Kementerian Desa,” kisah Ansel.

Ia harap para guru agar menulis tentang realitas pendidikan juga budaya-budaya di tanah Lembata.

Ia berharap agar para guru dapat memulai menulis dari kehidupan setiap hari dengan membangun ide disertai argumentasi mendalam sehingga meyakinkan sekaligus menggerakkan publik pembaca untuk ikut menulis.

“Pikiran kita akan mengarahkan ke hati, hati akan mengarahkan kita ke tindakan dan tindakan akan mengarahkan kita ke hasil,” pungkasnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved