Berita Kota Kupang

Dedari Goes to School Sambangi SMAN 3 Kupang, Simak Tujuan Utamanya

SMAN 3 merupakan sekolah kedua yang disambangi tim dari RSIA Dedari dan Klinik Utama Jiwa DMH Kupang.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Acara pose bersama antara para siswa dan guru SMAN 3 Kupang dalam acara Dedari Goes to School, Kamis, 22 Februari 2024.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka memeringati hari ulang tahun RSIA Dedari yang ke-15, tim Dedari to School menyambangi Sekolah Menengah Atas Negeri atau SMAN 3 Kupang pada Kamis, 22 Februari 2024. 

SMAN 3 merupakan sekolah kedua yang disambangi tim dari RSIA Dedari dan Klinik Utama Jiwa DMH Kupang.

Sebelumnya, tim RSIA Dedari sudah melakukan kunjungan ke SMAN 1 Kupang

Adapun tujuan tim Dedari ke lembaga pendidikan adalah melakukan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi dengan nara sumber dr. D. A. A. Shanti Widyasari, Sp.OG. Juga sosialisasi tentang kesehatan jiwa disampaikan oleh dr. D. A. P. Shinta Widari, Sp.KJ., MARS. 

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 3 Kupang, Oktovianus Nomleni  dalam acara pembuka mengucapkan terimakasih kepada pihak RSIA Dedari yang telah memilih SMAN 3 sebagai tujuan sosialisasi bagi para pelajar. 

Dikatakan Oktovianus, SMAN 3 Kupang sendiri sudah menjalin kerjasama dengan Puskesmas Oepoi untuk pembinaan bagi kader kejiwaan SMAN 3. 

"Kita dari sekolah sangat berharap bahwa apa yang didapatkan disini diharapkan bisa dibagi karena ruangan kita tidak bisa mengundang semua, agar semua siswa mendapatkan informasi yang sama," kata Oktovianus. 

Ketua Yayasan Dewanta Usadha Kupang, dr. Dewa Putu Sahadewa Sp.OG(K) yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan ini menyasar para pelajar SMA karena remaja merupakan calon ibu dan ayah dilihat dari sisi kesehatan reproduksi. 

Baca juga: Peserta Baksos RSIA Dedari Sebut Edukasi Kesehatan Jiwa Sangat Bermanfaat

Pada masa remaja, kata dia, disamping gejolak-gejolak hormonal, ketertarikan antara lawan jenis juga sudah meningkat, juga sering terjadi kasus-kasus yang sebenarnya bisa dicegah.

Pengetahuan dan perilaku yang lebih baik  dari para remaja itu sendiri harus dipersiapkan untuk mempersiapkan mereka menjadi orang tua nantinya. 

Contohnya bagaimana menjaga kesehatan reproduksi supaya tetap sehat sehingga bisa menghasilkan keturunan nantinya, tidak terkena penyakit, tidak hamil diluar perencanaan.

Hamil yang tidak diinginkan pada masa remaja yang belum siap sebenarnya untuk berproduksi tapi harus disiapkan untuk nanti kelak saat umur sudah siap dia akan dalam keadaan sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas.

"Contohnya stunting, kita kan konsepnya mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk semuanya, mencegah penyakit menular seksual, mencegah terjadinya infertilitas, kemudian stunting itu dari gizi sejak remaja yang meningkat menjadi calon ibu itu gizinya harus sudah mulai baik karena gizi bayi dalam kandungan sampai umur dua tahun itu yang paling menentukan," kata dr. Sahadewa.

"Jadi bisa dibayangkan kalau gizi ibu hamil kurang karena dari remaja, dari calon ibu, gizinya kurang, tidak ditangani tidak dimengerti bahwa itu harus menentukan pada saat dia hamil nanti jadi sayangnya itu akan menjadi awal dari stunting itu sendiri. Kalau kita berhasil mencegahnya kita berusaha pada saat dalam kehamilan sudah mendapatkan gizi yang baik, disiapkan dari remaja, pra nikah itu akan menghasilkan outcome yang lebih bagus lagi," tambahnya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved