Doa Setelah Sholat
Ayat Kursi jadi Bacaan Dzikir Sebelum Doa Setelah Sholat Maghrib,Ini Keutamaan Ayat 255 Albaqarah
Ayat Kursi jadi Bacaan Dzikir Sebelum Doa Setelah Sholat Maghrib,Ini Keutamaan Ayat 255 Al Baqarah
POS-KUPANG.COM - Ayat Kursi menjadi satu diantara Bacaan Dzikir yang dibaca Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu atau sebelum membaca Doa Setelah Sholat.
Sebagai ayat paling istimewa dalam Al Quran, Ayat Kursi juga dibaca sebagai Doa Setelah Sholat.
Anjuran Dzikir dan Doa setelah Sholat merupakan anjuran sekaligus Sunnah Rasulullah SAW karena menjadi kebiasaannya setiap hari.
Dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa orang yang berdzikir (mengingat Allah) senantiasa merasa dekat dengan-Nya dan begitu pula Allah SWT selalu bersamanya.
Oleh karena itu, penting untuk memperbanyak Dzikir kepada Allah SWT.
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Ashar Arab Juga Artinya, Baca Doa Selamat Hingga Doa Mohon Ampunan
Penegasan tentang anjuran untuk membaca Dzikir dan Doa Setelah Sholat itu termaktub dalam Firman Allah pada Surah Al A'raf ayat 205,
وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ
Artinya : "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai."
Syaikh Imam Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz dalam bukunya yang berjudul Doa-doa Mustajab dan Dzikir Rasulullah SAW menjelaskan mengenai dzikir yang dilakukan setelah sholat fardhu Subuh dan Maghrib.
Bacaan Ayat Kursi
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Baca juga: Bacaan Dzikir Petang dan Doa Setelah Sholat Ashar Beserta Artinya, Buka dengan Ayat Kursi 1 Kali
Keutamaan Ayat Kursi
1. Menggambarkan Keesaan Allah: Ayat Kursi dengan jelas menyatakan keesaan Allah, bahwa tidak ada tuhan selain Dia. Ini adalah konsep fundamental dalam Islam, dan membantu umat Muslim untuk memahami tawhid, yaitu keyakinan atas keesaan Allah.
2. Sifat-sifat Allah yang Agung: Ayat Kursi menggambarkan beberapa sifat Allah yang agung, seperti kehidupan-Nya yang abadi, keberadaan-Nya yang selalu terjaga, pengetahuan-Nya yang luas, dan kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
3. Perlindungan dan Keamanan: Membaca Ayat Kursi diyakini dapat memberikan perlindungan dan keamanan kepada individu yang membacanya. Ini sering diamalkan oleh umat Muslim sebelum tidur, sebagai doa untuk mendapatkan perlindungan dari Allah selama tidur.
4. Pengetahuan Allah yang Luas: Ayat ini menggarisbawahi pengetahuan Allah yang meliputi segala sesuatu. Ini mengingatkan umat Muslim bahwa Allah mengetahui segala hal yang terjadi di dunia, baik yang terjadi di masa lalu, saat ini, maupun yang akan datang.
5. Ketidakmampuan Makhluk: Ayat Kursi juga menegaskan bahwa makhluk tidak memiliki pengetahuan yang sebanding dengan pengetahuan Allah. Kita hanya mengetahui apa yang Allah kehendaki agar kita ketahui.
6. Kemegahan Allah: Ayat Kursi menggambarkan kemegahan Allah, dengan menyatakan bahwa kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Ini adalah pengingat akan kebesaran Allah yang Mahatinggi dan Mahabesar.
Dzikir Pertama:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ , اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلالِ وَالْإِكْرَامِ
Astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah, Allahumma antas salaam wa minkas salaam, tabaarakta dzal jalaali wal ikraam
Artinya: Aku meminta ampun kepada Allah (3x). Ya Allah, Engkau Pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Pemilik keagungan dan kemuliaan."
Dzikir Kedua:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ. لَهُ لا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا النَّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ وَلَهُ القَنَاءُ الْحَسَنُ. لَا إِلَهَ إِلَّا النَّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ وَلَهُ القَنَاءُ الْحَسَنُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرَة الكَافِرُوْنَ. اَللَّهُمَّ يُنْفَعُ ذَا الجَدَّ مِنْكَ الحد.
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Laa haula wa laa quwwata illa billah. Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illa iyyaah. Lahun ni'matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa-ul hasan. Laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahud diina walau karihal kaafiruun. Allahumma laa maani'a lima a'thaita, wa laa mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu.
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya seluruh kerajaan, kepunyaan-nya pula segala pujian, serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah. Tidak ada Tuhan yang berhal disembah, kecuali Allah. Kami tidak menyembah, kecuali kepada-Nya. Milik-Nya segala nikmat, milik-Nya segala keutamaan, dan milik-Nya segala sanjungan yang baik. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dengan mengikhlaskan agama (ketundukan) untuk-Nya, walaupun orang-orang kafir benci. Ya Allah, tidak ada yang dapat menghalangi sesuatu yang Engkau halangi serta tidak bermanfaat bagi orang yang memiliki kekayaan (dari siksaan-Mu) atas kekayaannya."
Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir masing-masing sebanyak 33 kali :
سبحان الله
Subhanallah
Artinya: "Maha Suci Allah"
الحمد لل الله
Alhamdulillah
Artinya: "Segala puji bagi Allah"
الله أكبر
Allahu Akbar
Artinya: "Allah Maha Besar"
Kemudian membaca:
اَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu."
Selanjutnya membaca surah Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas masing-masing dibaca sebanyak tiga kali :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
"Bismillaahirrahmaanirrahiim" qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
"Bismillaahirrahmaanirrahiim" qul a'ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
"Bismillaahirrahmaanirrahiim" qul a'ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk membaca dzikir ini sebanyak 10 kali :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu."
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ , اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلالِ وَالْإِكْرَامِ
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, Allahumma antas salaam wa minkas salaam, tabaarakta dzal jalaali wal ikraam
Keutamaan Dzikir setelah Sholat Maghrib
Dalam buku Al-Matsurat Qubro & Dzikir Asmaul Husna karya Hasan Al-Banna terdapat sebuah hadits yang menjelaskan tentang keutamaan dzikir setelah sholat Maghrib. Dikatakan, hal tersebut lebih disukai Rasulullah SAW daripada memerdekakan budak.
Rasulullah SAW bersabda,
"Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai sholat Subuh sampai terbit matahari lebih aku sukai daripada memerdekakan empat orang budak dari anak Isma'il. Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak." (HR Abu Dawud). (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.