Berita Kota Kupang

Peserta Baksos RSIA Dedari Sebut Edukasi Kesehatan Jiwa Sangat Bermanfaat

Baksos di Puskesmas pada umumnya itu sudah menjadi rutinitas rumah sakit untuk mendekatkan diri ke masyarakat Kota Kupang

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/H.O
Owner RSIA Dedari, dr. D. A. P. Shinta Widari, SpKJ MARS . 

"Jadi, tidak hanya untuk melayani ibu melahirkan tetapi Dedari juga melayani penyakit-penyakit yang lain, yang mungkin selama ini (RSIA Dedari) dianggap masyarakat sebagai tempat melahirkan saja," ujarnya. 

Memasuki usia ke-15 tahun, RSIA Dedari juga telah meraih predikat Paripurna. 

"Di usia ke-15 tahun ini kita kan sudah remaja yang sudah agak dewasa jadi kami sudah mulai menemukan jati diri dan kami ingin karena kami sudah Paripurna kami ingin juga memberikan pelayanan tentu untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik sehingga pasien merasa aman dan nyaman di rumah sakit," ungkap dr. Shinta. 

RSIA Dedari pun berkomitmen untuk selalu meningkatkan SDM agar bisa bersaing di masyarakat untuk memberikan yang terbaik bagi pasien dan keluarganya. 

"Memang semakin dewasa tantangannya itu semakin banyak dan kami memang akan melakukan hal-hal untuk itu," ujarnya. 

Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang Instruksikan Dinkes Siaga 

Ketua panitia, Guido Valdizan menjelaskan, tema ulang tahun RSIA Dedari kali ini adalah "Bersama Dedari Cegah Stunting". 

Kegiatan hari ini berlangsung di dua area. Untuk ibu hamil di Poli KIA bersama dokter obgyn, dr. Dewa Putu Sahadewa, Sp.OG dan dr. Shanti Widyasari, Sp.OG sementara edukasi kesehatan jiwa berlangsung di halaman Puskesmas bersama dr. Shinta. 

"Ini hari kegiatan pertama dalam rangka menyongsong hari ulang tahun RSIA Dedari yang ke-15. Teknis kegiatannya itu memang kegiatan Baksos di Puskesmas pada umumnya itu sudah menjadi rutinitas rumah sakit untuk mendekatkan diri ke masyarakat Kota Kupang," kata Guido.

"Dari segi teknisnya kita biasa menjajaki Puskesmasnya dulu karena sebagai UPTD dalam hal ini lembaga pemerintah jadi kita biasanya harus menghubungi pihak Dinkes dulu untuk minta izin terus ke kepala Puskesmasnya kepala UPTD itu sendiri setelah itu ada waktu yang disepakati untuk dilaksanakan kegiatan seperti ini. Kurang lebih satu bulan menjajaki, dari pihak Puskesmasnya sendiri ada upaya juga karena mereka sendiri harus jadi pewarta buat calon-calon pasien yang mungkin hari ini datang tapi sebenarnya karena Puskesmas itu sudah punya kelompok-kelompok masyarakat yang mereka bina untuk mengikuti program kesehatan jadi tidak sulit," jelasnya. 

Selain itu, lanjut dia, panitia juga harus menyiapkan beberapa logistik yang perlu dalam kegiatan ini. 

"Dalam hal ini juga kita ajakan proposal untuk permintaan bantuan logistik biasanya yang memberikan bantuan itu dari Dinas Kesehatan provinsi dalam bentuk obat-obatan yang dikhususkan untuk bakti sosial. Lebih kurangnya kita siapkan seperti yang kita sudah punya, USG, obat-obatan dari rumah sakit yang bisa digunakan di Puskesmas," ujar Guido. 

"Kita menargetkan lebih dari dua ratus orang tapi kembali lagi tergantung ke pesertanya kan kita tidak tahu berapa banyak yang mau datang mudah-mudahan sampai lebih dari itu," tambahnya.(uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved