Liputan Khusus
News Analisys KPPS Kewalahan dan Meninggal Dunia, Pengamat: Pantas Dievaluasi
Proses pemilihan seperti ini, di dalam kajian-kajian yang ditemukan di dunia, adalah proses yang sulit
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat Politik Unwira Kupang Dr. Urbanus Hurek menyebut pemilu 2024 sebagai Pemilu paling rumit. Berikut analisa terkait Pemilu 2024.
Pemilu kali ini adalah pemilu yang sangat rumit di seluruh jagat karena memilih legislatif dari level kabupaten, provinsi sampai pusat. Kemudian wakil daerah dan pemilihan presiden dan wakil presiden digabung.
Proses pemilihan seperti ini, di dalam kajian-kajian yang ditemukan di dunia, adalah proses yang sulit dan Indonesia sedang mempraktikkan satu model pemilihan umum yang rumit.
Baca juga: Lipsus - KPPS Stres dan Kelelahan, 13 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Dari segi proses yang diamati di lapangan, antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti pemilihan umum kali ini dan mungkin juga tidak banyak perbedaan dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Hanya saja animo berpemilu masyarakat kali ini lebih mengarah pada pilpres.
Sementara yang lain-lain itu juga kita ikut tapi pilpres ini jauh lebih kuat daya tariknya dibandingkan pelaksanaan pemilihan di level legislatif mulai dari level kabupaten, kota, provinsi dan pusat.
Selain itu, kita juga bisa mengamati bahwa proses penyelenggaraan pemilihan umum seperti yang baru dilakukan memang pantas dievaluasi karena selain kelelahan juga berpotensi membawa korban.
Korban pertama itu petugas yang kelelahan karena tidak siap, kita sudah belajar dari pemilu lalu dan sekarang katanya juga harus ada fit and proper test sampai pada tingkat kesehatan untuk mencari atau memilih KPPS dan pengawas di tingkat TPS. Tapi belum ada jaminan apakah itu dilakukan secara benar sesuai aturan itu dan ini bisa jadi bawa korban.
Kemudian di level para peserta baik itu yang caleg maupun tim suksesnya, rumit dia menjalankan peran. Bisa jadi soal karena dia pilpres bisa memilih yang lain di pileg dia memilih lain di partai dia memilih lain di DPD juga lain. Ini di level bawah akan terjadi pembelahan massa di akar rumput.
Kalau tidak dikelola dengan baik, di tingkat nasional kita pernah melihat bahwa elit di tingkat nasional itu sangat mudah berkompromi tapi di level akar rumput pembelahan massa pemilih ini sangat tajam sampai tidak bisa saling memaafkan hingga ke liang kubur tapi elitnya bisa saling kompromi bisa bermesra dan minum kopi di satu meja. Ini kan hal yang memang perlu kita lihat bahwa proses pemilihan umum yang kita lakukan ini cukup rumit dan juga bisa membawa korban besar baik dari segi penyelenggara maupun elemen-elemen yang terlibat dalam proses pemilu. (uzu)
Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.