Liga 1
BRI Liga 1, Bali United Lakukan Pertemuan dengan Komunitas Suporter
Ada dua pokok utama yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah soal tiket pertandingan kandang dari Bali United FC
Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
Mereka yang telah berbadan hukum akan memiliki ruang dan fasilitas dalam memberikan masukan dan saran yang bisa mudah diterima oleh manajemen maupun PSSI.
Baca juga: BRI Liga 1, Pemain Persib Bandung Melahap Menu Latihan Kebugaran
Sehingga tidak ada paksaan dari manajemen Bali United kepada komunitas suporter terkait penerapan peraturan Undang-Undang yang diberlakukan oleh negara kepada masyakarat.
Untuk kreatifitas suporter dalam mendukung perjuangan Serdadu Tridatu di lapangan pun tidak ada batasan kemudian hari.
Karena belum adanya keputusan pasti perihal pembentukan badan hukum suporter tersebut, maka akan dilakukan sosialisasi dan pertemuan yang lebih serius untuk komunitas suporter yang ingin dibentuk sebagai suporter berbadan hukum.
Kemudian pokok lain yang menjadi pembahasan adalah perihal sistem penjualan dan harga dari tiket pertandingan kandang Bali United FC musim ini.
Seperti yang diketahui pada musim ini di saat kompetisi mulai kembali berjalan normal dengan sistem kandang tandang, minat suporter untuk hadir ke stadion secara langsung belum terlalu meningkat tajam.
Sejak pandemic Covid-19 lalu memang banyak kegiatan yang dibatasi ruang geraknya menjadi kebiasaan yang tetap berlaku hingga hari ini.
“Saya ingin tahu penyebab utamanya apa yang membuat suporter menurun ke stadion. Apakah karena sejak era pandemic covid, orang-orang sudah terbiasa kegiatan dilakukan di rumah. Tapi mengapa saat penjualan tiket offline antara Bali United menghadapi Persib lalu, sampai hari pertandingan yang tiket harganya Rp100 ribu, masih ada yang antre membeli tiket offline dan stadion ramai,” ungkap Pieter Tanuri.
Seperti yang diketahui, penjualan tiket regular saat ini dihargai Rp 80 ribu untuk pembelian sebelum hari pertandingan kandang.
Dan ketika membeli di hari pertandingan,maka secara otomatis mengikuti harga normal sebesar Rp100 ribu.
Baca juga: BRI Liga 1, Pelatih Bali United Sepakat Rencana PSSI dan PT LIB Terapkan VAR
Diskusi kedua pihak pun berjalan kembali soal penjualan tiket pertandingan kandang Bali United.
Beberapa alasan dijelaskan mulai dari permainan tim yang monoton, kebiasaan masyarakat Bali soal penerapan sistem pembelian tiket hingga situasi kenaikan tiket beberapa waktu lalu yang tidak tepat momentum.
Tanggapan pun diberikan oleh pemilik dari Bali United tersebut untuk dapat dimengerti secara bersama.
Hingga akhirnya penerapan penjualan tiket tetap berlaku secara online dan juga offline dari Stadion Dipta.
Selain itu, harga tiket direncanakan akan mengalami penurunan harga menjadi Rp70 hingga Rp75 ribu rupiah di luar biaya admin dengan alasan perhitungan yang sudah sesuai dengan penyewaan Stadion Dipta ke Pemerintah Daerah Gianyar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.