Pemilu 2024
Presiden Tegaskan ASN, TNI, Polri, BIN dan Penyelenggara Pemilu 2024 Harus Netral
Kalangan akademisi berharap seruan netralitas yang disampaikan Presiden Jokowi dibuktikan dengan langkah nyata.
Indikasi kecurangan dalam pemilu memicu kritik dari berbagai elemen masyarakat. Kalangan akademisi, misalnya, membuat seruan moral untuk mengingatkan Presiden Jokowi serta jajarannya agar kembali pada nilai-nilai demokrasi, konstitusi, serta memastikan pemilu berlangsung dengan langsung umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil.
Seruan dimulai dari Petisi Bulaksumur yang disampaikan para akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (31/1/2024). Gelombang seruan moral ini masih terus bermunculan sampai Rabu (7/2/2024), salah satunya dari STH Jentera.
Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Presiden, lanjutnya, juga harus akuntabel. Selain itu, komunikasi kepada publik menjadi penting untuk mencegah adanya konflik kepentingan.
Dicontohkan, kebijakan Presiden membagikan langsung bansos itu tidak pernah dijelaskan alasannya. ”Apakah sistem yang selama ini berjalan sedang tidak dapat dilaksanakan, atau bansos kali ini beda dengan sebelumnya. Penjelasan ini menjadi penting untuk transparansi dan akuntabilitas,” tutur Fajri yang juga Deputi Direktur Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK).
Untuk menunjukkan tindakan adil, menurut Fajri, Presiden Jokowi seharusnya cuti untuk berkampanye. Dia bisa menunjukkan secara jelas kepada publik dan tidak berlindung pada dalih kunjungan kerja.
”Dengan cuti dan berkampanye, Presiden dapat menunjukkan ke publik apa bedanya ketika dirinya kampanye dan bertugas sebagai Presiden. Tidak kemudian seperti saat ini berlindung di ruang abu abu,” tutur Fajri.
Dalam kunjungan kerja ke Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dimulai pada Selasa (6/2/2024) sore, Presiden Jokowi juga berinteraksi dengan nasabah Program Mekaar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan bertemu dengan penerima Kartu Indonesia Sehat.
Bagi-bagi Sepeda
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di beberapa wilayah Sumatera Utara (Sumut) sekaligus bersilaturahmi dengan ribuan warga pengguna manfaat JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat), pada Rabu (7/2/2024).
Dalam kegiatan yang digelar di GOR Asber, Jalan Gunung Louser Kompleks Perkantoran BP7, Tebingtinggi, Presiden yang karib disapa Jokowi itu tampak memberikan hadiah dua unit sepeda kepada dua orang warga penerima manfaat JKN-KIS.
"Siapa yang pernah menggunakan kartu KIS-nya? Saya mau dua orang ke depan. Digunakan untuk berobat kartu KIS-nya? Gratis kan? Ya, Gratis. Sekarang, hafal tidak Pancasila?" kata Jokowi di hadapan para warga.
Adapun dua warga Tebingtinggi yang dipanggil yaitu Farida Hairani Nasution dan Sriyani. Keduanya ditanyai oleh Jokowi terkait pemanfaatan JKN-KIS, kemudian disuruh menyebutkan isi Pancasila.
Setelah dua warga tersebut menyebutkan isi Pancasila, Presiden Jokowi kemudian memberikan hadiah dua unit sepeda. Tampak keduanya merasa senang.
"Mana sepedanya, itu diambil. Itu sepedanya bisa ditukar mobil, Bu. Bukan sepedanya yang mahal, itu ada tulisannya, hadiah Presiden Jokowi," ujar Jokowi berkelakar.
Dalam agenda itu, Presiden Jokowi menyampaikan, di seluruh Indonesia pemegang kartu JKN-KIS sudah mencapai 267 juta jiwa. Kemudian yang 96 juta lagi atau BPI, iurannya dibayarkan oleh APBN pemerintah.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.