Lewotobi Erupsi
Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki, Kepala BNPB Tambah Dukungan DSP 250 Juta
BNPB menambah dukungan DSP Rp250 juta kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk seluruh operasional percepatan penanganan darurat erupsi Lewotobi
Salah satu warga penerima dukungan dari BNPB mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam. Bantuan tersebut merupakan bentuk kasih sayang Tuhan kepada warga terdampak erupsi gunungapi Lewotobi Laki-Laki melalui BNPB.
“Jika ‘NTT' itu kepanjangannya 'Nasib Tidak Tentu', namun ‘NTT' juga berarti 'Nanti Tuhan Tolong'. Kami percaya dan yakin bahwa bantuan dari bapak Kepala BNPB dan yang lainnya adalah bentuk pertolongan Tuhan untuk kami yang ada di sini,” ungkap salah satu warga.
Mengamati Lewotobi Laki-Laki dari Pos Pengamatan Gunungapi
Melanjutkan giat kunjungan kerja, Kepala BNPB mendatangi Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-Laki. Setibanya di halaman Pos Pengamatan, Suharyanto langsung membidik puncak Lewotobi Laki-Laki menggunakan kamera yang sudah dilengkapi lensa telephoto, sebagai salah satu instrumen alat perekaman data visual.
Dari pantauan visual itu, pandangan Suharyanto terhalang kabut yang menyembunyikan puncaknya. Suharyanto kemudian memeriksa instrumen lain yang berada di dalam ruangan pos pengamatan.

Dari petugas pos pantau, Suharyanto mendapatkan kejelasan bagaimana PVMBG menetapkan kenaikan dan penurunan level status gunungapi. Instrumen yang dimiliki di sana juga sama yang digunakan di lokasi lain seperti di gunungapi Marapi, Sinabung, Lewotolok dan sebagainya.
“Alat instrumen ini sama canggihnya seperti di pos-pos lain,” jelas Suharyanto.
Sebelum meninggalkan Pos Pengamatan Gunungapi, Suharyanto berpesan kepada tim agar terus semangat dalam memberikan informasi gunungapi kepada masyarakat.
Kepada seluruh unsur Forkopimda yang turut hadir di sana, Suharyanto meminta agar segala rekomendasi PVMBG dapat dipedomani bersama demi keselamatan masyarakat sebagai hukum yang tertinggi.
“Saya minta apa yang menjadi rekomendasi PVMBG ini dipedomani untuk masyarakat kita. Karena keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi,” kata Suharyanto.
Pantauan Udara Helikopter
Selepas meninggalkan Pos Pengamatan, Suharyanto kemudian melakukan peninjauan udara menggunakan helikopter BNPB. Dari pantauan selama kurang lebih 15 menit, Kepala BNPB melihat jalur lava yang menghanguskan vegetasi hutan belukar lereng Lewotobi Laki-Laki di sektor timur laut.
Dari atas helikopter, Kepala BNPB juga melihat beberapa asap berwarna putih masih keluar di beberapa titik. Beruntungnya, tidak satupun ditemukan permukiman penduduk di area tersebut. Hal itu dapat diartikan bahwa aliran lava dipastikan tidak berdampak langsung kepada masyarakat, kecuali abu vulkanik yang dapat menyebar ke segala arah oleh arah angin maupun lontaran lava pijar.
Demikian siaran pers BNPB yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.