Mahfud MD Mundur dari Kabinet

Jokowi: Kabinet Sangat Solid

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menegaskan bahwa Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang dipimpinnya sekarang ini masih sangat solid.

Editor: Alfons Nedabang
INSTAGRAM JOKOWI
Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan tujuh ruas jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (30/1/2024). Peresmian tersebut dipusatkan di Kabupaten Gunungkidul. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menegaskan bahwa Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang dipimpinnya sekarang ini masih sangat solid.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat merespon mundurnya Mahfud MD dari kursi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam ).

"Sangat solid," kata Jokowi RSUP Tegalyoso, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (31/1).

Terkait mundurnya Mahfud MD dari Kabinet, Presiden Jokowi mengaku sangat menghargainya. Apalagi, keputusan mundur merupakan hak yang dimiliki Mahfud MD sebagai Menteri.

"Itu hak, saya sangat menghargai," ucap Jokowi.

Meskipun demikian, Presiden mengaku belum mendapatkan laporan resmi mengenai mundurnya Mahfud MD dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Sampai detik ini saya belum mendapatkan laporan," jelasnya.

Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menilai, ada masalah kepatutan yang dilakukan Mahfud MD tersebut.

Sebab, Mahfud MD adalah Menko Presiden Jokowi, tapi beberapa kali berkata atau bersikap oposisi. Misalnya, mengatakan food estate gagal.

Baca juga: Keluar Kabinet, Mahfud MD Dituntut Jaga Kepatutan

"Padahal kantor Menko memimpin pembahasan kelembagaan yang terkait food estate. Bahkan Menko menyurati Mensesneg terkait hal ini. Jadi dia paham, Food Estate bukan gagal, tapi memang anggarannya belum turun," kata Drajad Wibowo, Rabu.

Drajad juga menilai, bahwa menteri adalah pembantu Presiden. Sehingga, jika dia mengambil sikap oposisi, pada saat itu seharusnya mundur.

"Dengan pemikiran ini, saya justru melihat Mahfud MD terlambat mundur," sambung dia.

Sementara itu, Drajad mempertanyakan apakah setelah mundur Mahfud bebas berbicara apa saja?

Menurut dia, secara legal, ada informasi yang dibatasi oleh Pasal 17 UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selain itu ada kerahasiaan jabatan.

"Jadi dia lebih bebas bicara, tapi tetap ada koridor hukum dan kepatutan yang harus dijaga," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD resmi memberikan keterangan terkait keputusannya mundur sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kabinet Indonesia Maju, pada Rabu (31/1).

Mahfud MD menilai, dengan segala pertimbangan, saat ini merupakan momen yang tepat untuk pamit dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski belum resmi mundur, namun surat pengunduran Mahfud MD telah siap di tangan.

Baca juga: Mahfud MD Sudah Siapkan Surat Pengunduran Diri dari Menko Polhukam

"Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung, tentang masa depan politik saya yang belakangan ini menjadi perbincangan publik," ungkap Mahfud MD, Rabu, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Mahfud menyebut, surat itu akan disampaikan setelah mendapatkan jadwal bertemu dengan presiden.

"(Surat pengunduran diri) saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu, saya langsung sampaikan," ungkap Mahfud.

Mahfud juga menjelaskan alasannya ingin menyampaikan surat pengunduran diri secara langsung kepada Jokowi.

"Karena saya dulu diangkat dengan penuh kehormatan dan kepercayaan, saya dipercaya oleh beliau dan saya percaya kepada beliau."

"Sehingga saya bekerja dengan hati-hati dan selama 4,5 tahun ini insya Allah baik, oleh sebab itu kami diberi tugas dan menerima tugas dengan saling menghormati maka saya tidak akan tinggal gelanggang, colong pelayu, saya akan pamit baik-baik," ungkap Mahfud.

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 pasangan Ganjar Pranowo ini berharap segera bertemu Jokowi.

"Sekali lagi tidak boleh tinggal gelanggang, ya itu tadi karena etika. Etika itu ekspresi dari moral. Etika itu ekspresi dari kejujuran. Etika itu ekspresi dari penghayatan keagamaan, dan kesantunan budaya," jelasnya.

Di sisi lain, pengunduran diri yang diumumkan langsung di sela kampanye akbar di Lampung Tengah itu telah disepakati bersama dengan pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo.

Menurut Mahfud, nilai independensi selama proses pemilihan yang berlangsung pada 14 Februari dan proses setelahnya sangat penting.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dari Lampung Mahfud MD Resmi Umumkan Mundur Dari Kabinet Jokowi

“Saya juga telah mengemas seluruh barang pribadi, dan telah siap keluar dari rumah dinas dan melepaskan seluruh fasilitas negara,” ungkapnya.

Apa Kabinet Masih Solid?

Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mempertanyakan kesolidan menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan itu ia sampaikan usai ditanya tentang isu Mahfud MD yang hendak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.

"Tapi ini tentu harus jadi perhatian kita semua untuk mengambil hikmah dari peristiwa ini artinya kesolidan dipertanyakan," ujar Cak Imin usai menghadiri acara Majelis Sholawat Nariyah dan Deklarasi Ulama di Pondok Pesantren Gunung Sari, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.

Ketika ditanya soal kondisi kabinet yang tengah goyang di masa pemilu dan juga kabar soal dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat ini masih di kabinet ia mengaku tak tahu apa-apa.

"Saya enggak pernah dengar belum pernah dengar," jelasnya.

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud berharap calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bersuara lebih lantang usai mundur dari Menko Polhukam.

Saat Mahfud MD menjadi Menko Polhukam, ada koridor-koridor tertentu yang membuat eks Ketua MK itu masih menahan diri.

"Nah kita berharap dengan sekarang beliau mungkin sebentar lagi secara resmi tidak akan lagi menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi, beliau akan lebih leluasa bergerak dan menyuarakan," kata Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Mahfud MD Temui Pratikno Malam-malam, Minta Jadwal Bertemu Jokowi

Dia menjelaskan, maksud dari suara yang lebih lantang yakni menyuarakan terjadinya kekerasan-kekerasan pada Pemilu 2024.

Suara-suara akan adanya kekerasan dan intimidasi itu dikatakan Karaniya menjadi terang benderang ketika Mahfud bebas bergerak menjadi cawapres.

"Bagaimana hal-hal yang sudah lama tidak kita lihat di zaman Indonesia reformasi ini lalu kita saksikan kembali. Kita kembali menyaksikan apa yang dulu kita lihat pada masa orba (orde baru)," ujar Karaniya.

Mundurnya Mahfud dari Menkopolhukam, dikatakan Karanita, juga untuk mengkritik karena kekuasaan saat ini dipakai untuk mendukung pasangan calon (paslon) tertentu.

"Waktu di Semarang saya kebetulan mendampingi Prof Mahfud. Waktu itu disampaikan secara langsung oleh beliau bahwa 'Ini merupakan kritik moral, protes moral terhadap apa yang kita lihat dari hari ke hari, betapa kekuasaan aparat dan fasilitas negara disalahgunakan secara sangat terbuka, sangat telanjang, sangat terang benderang, untuk mendukung Paslon tertentu. Itu yang mendorong Prof Mahfud untuk kemudian sampai ke titik ini," pungkas dia. (tribun network/yuda)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved