Pilpres 2024

Mahfud MD Temui Pratikno Malam-malam, Minta Jadwal Bertemu Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (29/1).

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM
Menko Polhukam, Mahfud MD. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ( Menko Polhukam ) Mahfud MD bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (29/1) malam.

Ia datang menemui Pratikno meminta untuk menghadap dan bertemu langsung Presiden Jokowi. "Benar Prof MMD bertemu saya tadi malam," ujar Pratikno melalui pesan singkat kepada wartawan, Selasa (30/1).

Pertemuan itu berlangsung di tengah rencana Mahfud MD mengajukan pengunduran diri dari kursi menteri. Pratikno menyatakan calon wakil presiden nomor urut 3 itu memohon untuk menghadap Presiden Jokowi.

Namun, ia belum tahu apa yang mau dibicarakan Mahfud MD. Ia juga menuturkan belum ada surat yang diserahkan Mahfud MD. "Pak Menko mohon menghadap Bapak Presiden," jelasnya.

Sementara itu Mahfud MD saat ditemui di Cirebon mengakui dirinya sudah menemui Pratikno untuk meminta jadwal bertemu Presiden Joko Widodo.

"Saya sudah menemui Setneg Pak Pratikno untuk minta dijadwalkan dapat bertemu bapak Presiden," kata Mahfud MD usai kunjungan kerja di Cirebon, Selasa (30/1).

Mahfud MD menyebut dirinya diangkat menjadi Menkopolhukam oleh Presiden Joko Widodo secara terhormat. Saat ini, dia pun harus memberi tahu terkait langkah politiknya kepada Presiden Joko Widodo secara terhormat. Upaya ini Mahfud lakukan semata-mata untuk menjaga integritas dan etika seorang menteri kepada Presiden sebagai Kepala Negara.

Baca juga: Konflik Kepentingan Peserta Pilpres, Mahfud MD Segera Mundur

"Dulu saya diangkat dengan penuh penghormatan, dan sekarang juga harus memberitahu dengan hormat tentang langkah langkah politik saya. Itu segi etikanya ya," tambah Mahfud MD.

Berikutnya, Mahfud MD menyebut sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden pada Pemilu 2024, sudah seyogianya melaporkan hal tersebut kepada pimpinan negara secara baik-baik.

Pasalnya, secara ketatanegaraan, Mahfud MD menyebut jabatan menteri adalah hak prerogatif presiden sehingga harus datang dan menemui Presiden secara terhormat.

"Lalu yang kedua, masalah politik, ya, saya sudah jadi cawapres, jadi harus jelas. Secara ketatanegaraan jabatan menteri itu hak prerogatif presiden, jadi saya harus datang penuh penghormatan," kata Mahfud.

Dia juga menyebut, orang Jawa adalah orang yang menjunjung etika. Dia akan melangkah penuh dengan etika. "Orang Jawa itu etikanya, tidak datang dan pergi begitu saja, sehingga selalu baik baik," tutup Mahfud MD.

Terkait permintaan Mahfud MD untuk bertemu Jokowi, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan saat ini Presiden Jokowi masih memiliki sejumlah agenda kegiatan di luar kota.

Karena itu, kata dia, Mahfud MD mesti menunggu untuk bisa bertemu Jokowi. Presiden dijadwalkan baru tiba di Jakarta pada Kamis (1/2).

"Jadi [permohonan Mahfud] akan dilaporkan setelah beliau [Jokowi] kembali ke Jakarta," kata Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).

Baca juga: Jokowi Hargai Niat Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam

Mengenai rencana mundur Mahfud MD, ia menjelaskan pengunduran diri menteri, seperti biasa yang bersangkutan harus menyampaikan surat resmi kepada Jokowi.

"Cuma pada kasus ini, Pak Menko Polhukam ingin bertemu dulu menghadap Pak Presiden," ungkapnya. "Nanti setelah pertemuan itu akan ada mekanisme apakah Pak Presiden memberi persetujuan atas pengunduran diri, permohonan itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD yang kini maju jadi calon wakil presiden mengaku tengah menunggu momentum yang tepat untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam. Rencana itu ia sampaikan dalam acara 'Tabrak Prof!' di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1).

Mahfud MD menjelaskan langkah mundur dari Kabinet Indonesia Maju itu sudah jadi kesepakatannya dengan calon presiden Ganjar Pranowo.

Menurut Mahfud MD, pengunduran dirinya itu juga demi menghindari konflik kepentingan di Pilpres 2024. Ia menyampaikan sebelumnya tak memutuskan mundur karena ingin menunjukkan etika yang baik sebagai pejabat negara.

"Bahwa, saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan dengan Pak Ganjar," ucap Mahfud MD. (tribun network/fik/dod)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved