Pilpres 2024

Prabowo Puji Emil Dardak, Wagub Jawa Timur: Masih Muda Tapi Sangat Mampu Jadi Pemimpin

Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2,  memuji-muji Wakil Gubernur atau Wagub Jawa Timur Emil Dardak yang masih muda tapi mampu jadi pemimpin.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
PUJI EMIL DARDAK – Prabowo Subianto memuji-muji Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Ia menyebutkan bahwa ketika masih berusia muda, 34 tahun, Emil Dardak  sudah menjadi pemimpin. 

POS-KUPANG.COM – Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2,  memuji-muji Wakil Gubernur atau Wagub Jawa Timur, Emil Dardak. Ia menyebutkan bahwa Emil Dardak merupakan sosok anak muda yang masih berusia muda tetapi sangat mampu menjadi pemimpin.

Pujian tersebut mengalir langsung dari mulut Prabowo Subianto dalam acara Suara Muda Indonesia Untuk Prabowo-Gibran di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu 27 Januari 2024.

Dalam acara tersebut, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mulanya menyapa Budiman Sudjatmiko dan beberapa figur lain, yang dulunya dikejar-kejar atas perintah sang pemimpin.

Setelah itu, barulah Prabowo menyapa nama  Wagub Jawa Timur, Emil Dardak, yang juga hadir dalam acara tersebut. Emil Dardak merupakan Jubir Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto.

Saat itu, Prabowo menanyakan kepada hadirin, apakah Emil Dardak  pantas menjadi pemimpin, padahal usianya masih terbilang muda.

"Emil Dardak, Wagub Jawa Timur, dulunya berusia 34 tahun dan usianya masih sangat muda. Tapi nyatanya, Emil Dardak sangat mampu,” ujarnya.

Sementara itu, Prabowo Subianto juga menyapa Budiman Sudjatmiko dan Agus Jabo. Prabowo bahkan meminta maaf kepada Agus Jabo karena dulu pernah mengejar-ngejar Ketua Umum Prima tersebut.

Prabowo menyebutkan bahwa Agus Jabo dulu bandel. "Hadir juga Ahmad Muzani, Agus Jabo Ketua Prima, maaf dulu saya kejar-kejar anda. Dulu. Atas perintah. Bandel sih dulu," ujar Prabowo.

Setelah itu Prabowo lagi-lagi menyapa Budiman Sudjatmiko.

Budiman merupakan aktivis 98 yang pernah ditahan di era Orde Baru. Prabowo juga meminta maaf kepada Budiman karena pernah mengejarnya.

"Kemudian saudara Budiman Sudjatmiko. Ini juga sorry, Man, dulu kejar-kejar elu juga. Tapi gue udah minta maaf sama lo ya," imbuh Prabowo.

Begini Kata Budiman

Budiman Sudjatmiko yang merupakan aktivis 98, mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pernah mengaku sudah memulangkan semua aktivis korban penculikan pada tahun 1998 silam.

Hanya saja, Prabowo tidak mengetahui nasib korban penculikan yang hingga saat ini tidak pernah kembali ke rumah atau dinyatakan hilang.

Setidaknya ada 13 korban penculikan tahun 1997-1998 yang sampai saat ini masih hilang. Hal tersebut Budiman sampaikan dalam program Gaspol!, seperti disiarkan YouTube Kompas.com, Rabu 26 Juli 2023.

Budiman menjelaskan, pada 2002 lalu, Budiman bersama salah satu korban penculikan yang dipulangkan ke rumah, Nezar Patria mewawancarai Prabowo.

"Ya kenapa tidak? Kenapa tidak kalau suatu saat kita bisa berbicara itu dengan Pak Prabowo? Meskipun saya 2002 sudah tanyakan itu. Saya lupa menyampaikannya (sekitar) 2002 saat saya sama Nezar mewawancara," ujar Budiman dalam program tersebut.

Budiman lalu mengungkapkan jawaban Prabowo saat itu. Menurut dia, Prabowo mengakui dirinya memang menculik para aktivis. Akan tetapi, dia sudah mengembalikan semua korban penculikan ke rumahnya masing-masing.

Sementara, aktivis lain yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya, Prabowo mengaku tidak tahu nasib mereka. "(Prabowo bilang) 'Yang saya ambil sudah kembali semua. Saya kembalikan semua. Saya tidak tahu kenapa sebagian tidak pernah kembali ke rumah. Tapi yang saya ambil saya sudah lepaskan semua'. Itu pengakuannya," tutur dia.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Relawan Prabowo-Gibran Membelot ke Anies-Muhaimin, Begini Faktanya

Baca juga: Tim Inti Prabowo-Gibran Temukan Indikasi Kecurangan di Jatim-Jateng, Ada Niat Merusak Surat Suara

Baca juga: Surya Paloh Bangga, Jusuf Kalla Turun Gunung, Dampingi Langsung Anies Baswedan di Bandung

Budiman menyebut pertemuan di tahun 2002 itu adalah kali pertama dirinya bertemu dengan Prabowo. Adapun, saat peristiwa penculikan terjadi pada tahun 1997-1998, Prabowo masih menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Kopassus diketahui membentuk tim kecil bernama Tim Mawar, yang melakukan operasi penculikan. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved