Piala Asia

Kisah Manis di Hari Kamis

Duel pamungkas Grup F berujung imbang 1-1 memastikan skuat Garuda menjadi tim ke-16 atau terakhir lolos ke fase knock out.

|
Editor: Dion DB Putra
PSSI.ORG
Pelatih Timnas Indoenesia Shin Tae-yong telah meningkatkan permainan timnas ke level Asia. 

Shin tidak sekadar punya konsep besar membangun tapi teliti hingga urusan detail. Dia seksama menyimak asupan gizi pemain. Super disiplin saat melatih tapi berselera humor tinggi.

Dia luar arena dia perlakukan pemain laksana teman atau anak. Sifat kebapaannya menonjol. Seorang motivator ulung.

Sebagai epilog catatan ala kadarnya ini, saya tersentuh sentilan seorang warganet pemuja sepak bola bahwa musuh terbesar Timnas Indonesia bukan para raksasa Asia macam Australia, Jepang, Korea Selatan, Iran atau Saudi Arabia.

Lawan terberat mereka adalah bangsa sendiri yang enggan berbakti demi kejayaan timnas, yang berkhianat dengan menikmati uang yang bukan haknya. Yang asyik masyuk menunggang PSSI sebagai kendaraan politik praktis.

Pun mereka yang doyan nyinyir dan menyangsikan kemajuan timnas tanpa menyumbang solusi logis.

Mereka, para kaum sumbu pendek yang bersikap timnas kalah artinya pecat pelatih, tanpa menyelisik duduk perkara dan akar masalah sepak bola Indonesia.

Shin telah mengurai benang kusut dan meletakkan fondasi timnas yang punya masa depan cerah.

Apapun hasil melawan Australia hari ini, level permainan Garuda sudah berkelas Asia.

Kamsahaeyo Shin Tae-yong, terima kasih Erick Thohir. Salam bola (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved