Berita Sikka
Inovasi Pertanian Keuskupan Maumere Jadi Cikal Bakal Institut Pertanian di Sikka
Lebih lanjut politisi Partai Golkar itu mengatakan Inpekma bisa menjadi cikal bakal atau percontohan untuk mendirikan politeknik pertanian.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Inovasi Pertanian Keuskupan Maumere (Inpekma) yang saat ini dikelola Yance Maring salah satu petani milenial di Kabupaten Sikka disebut bisa menjadi cikal bakal berdirinya Institut Pertanian.
Hal itu disampaikan anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng saat berkunjung ke lahan inovasi pertanian yang terletak di samping barat Gereja Katedral Santo Yoseph Maumere atau didepan Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kamis, 24 Januari 2024.
"Mungkin ini menjadi cikal bakal dari institut pertanian atau politeknik pertanian, karena kalau pertanian yang masih sifatnya konvensional anak-anak muda kita tidak mau disuruh angkat cangkul di panas-panas, sekarang sudah mulai sistem digital kalau ini terus dikembangkan tentunya anak-anak muda ini tidak perlu keluar lagi ke Jawa, Sumatra dan Kalimantan untuk cari pekerjaan, " ujar Melchias Markus Mekeng.
Lebih lanjut politisi Partai Golkar itu mengatakan Inpekma bisa menjadi cikal bakal atau percontohan untuk mendirikan politeknik pertanian.
Terkait inovasi pertanian yang dikembangkan Yance Maring di lahan milik Keuskupan Maumere, Melchias Markus Mekeng mengaku bangga karena tidak semua anak muda di Sikka memiliki kemampuan mengembangkan teknologi pertanian.
Baca juga: Sinode II Keuskupan Maumere Jadi Forum Diskusi Membahas Masalah Umat
Sementara itu Yance Maring, petani muda yang berhasil mengembangkan teknologi pertanian di lahan milik Keuskupan Maumere itu mengaku senang dan mengaku sudah lama menantikan kehadiran Melchias Markus Mekeng di lahan tersebut.
Yance juga berterima kasih atas dukungan Bank Indonesia melalui program PSBI sejak tahun 2022 yang berkaitan dengan anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Markus Mekeng.
Menanggapi kerinduan masyarakat Kabupaten Sikka akan hadirnya institut atau politeknik pertanian, Yance Maring juga menyambut positif.
"Memang kita harapkan Inpekma ini berjalan dengan baik dan suatu saat akan menjadi lembaga pelatihan atau pendidikan formal, untuk saat ini kita jalankan dulu dengan konsep saat ini tetapi konsep-konsep itu juga akan kita pikirkan," ujar Yance Maring.
Untuk lahan Inpekma sendiri, berdiri diatas beberapa lahan yang totalnya seluas 4 ha milik Keuskupan Maumere dengan pengembangan pertanian hortikultura.
Sedangkan untuk lahan Inpekma yang berada di samping Gereja Katolik Katedral Santo Yoseph Maumere seluas 1 ha untuk pembelajaran pertanian hortikultura dan agrowisata.
"Jadi ketika orang berkunjung bukan hanya untuk belajar tetapi ada layanan destinasi wisatanya dan kita juga sediakan fasilitas seperti cafe," tandas Yance Maring. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.