Berita Sumba Timur

Distan Sumba Timur Catat 22.255 Hektare Lahan Pertanian Alami Kekeringan

Sedangkan bulan April 2024 dan seterusnya, kekeringan ekstrim akan terasa nyata akibat perubahan iklim El Nino.

Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Kadis Pertanian dan Pangan Sumba Timur, Nico Pandarangga, Rabu, 24 Januari 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Dampak El Nino menimbulkan kekeringan ekstrim karena minimnya curah hujan mempengaruhi semakin berkurangnya ketersediaan pangan.

Salah satunya di wilayah Kabupaten Sumba Timur, curah hujan yang sangat minim membuat masyakat petani belum berani untuk memulai masa tanam karena minimnya sumber air yang dapat mengancam proses pertumbuhan tanaman pangan.

Kepada POS-KUPANG.COM, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur, Nicolas Pandarangga mengungkapkan berdasarkan hasil pendataan lapangan, tercatat dari luas baku sawah dan tegalan pangan berjumlah 34.678,95 hektare.

Dari luas lahan tersebut, ada lahan berjumlah 22.255,13 hektare mengalami kekeringan dengan rincian lahan irigasi 9.005,02 Hektare, Sawah Tadah Hujan 2.301,99 Hektare, lahan jagung 9.089,63 hektarr, sorgum 1.403,05 hektare, serta Lahan Kacang Tanah 445 hektare.

Baca juga: Gadis 16 Tahun di Sumba Timur Ditemukan Gantung Diri, Keluarga Tolak Autopsi

Sedangkan lahan yang sudah ditanam berjumlah 8.852 hektare dengan rincian lahan irigasi 1.148 hektare, sawah tadah hujjan 1.518 hektare, lahan jagung 5.680 hektare, sorgum 248 hektare, serta lahan kacang tanah 222 hektare.

Demikian pula prediksi aplikasi Aksi Ketahanan Pangan Masyarakat (SI-KEPANGMAS) menunjukkan curah hujan normal terjadi pada bulan Januari higga Maret 2024.

Sedangkan bulan April 2024 dan seterusnya, kekeringan ekstrim akan terasa nyata akibat perubahan iklim El Nino.

"Aplikasi SI-KEPANGMAS menyebutkan Bulan Januari 2024, curah hujan mencapai 131 mm, bulan Februari mencapai 154 mm, sementara Maret, curah hujannya menurun 30 mm, sedangkan April hanya 2 mm, yang menyebabkan ribuan hektare sawah mengalami kekeringan ekstrem," jelas Nico .

Terhadap masalah dampak El Nino, Pihak Dinas Pertanian dan Pangan telah melakukan upaya antisipasi dengan melakukan seperti mapping atau pemetaan lokasi terdampak kekeringan untuk mengelompokan daerah bertanda merah, kuning, dan hijau.

Selain itu, langkah antisipasi juga memberikan bantuan alsintan, mesin pompa air, hand tractor serta bibit jagung, padi, dan sorgum serta bibit holtikultura juga bantuan beras rawan pangan pemerintah.

Pihak Dinas juga mengimbau para kades dan lurah, serta camat untuk mendata daerah rawan pangan sesuai prioritasnya untuk memberikan motivasi bagi masyarakat yang tergantung pada profesi pertanian, seperti usaha rumput laut, peternakan, perikanan, tenun ikat, dan lainnya untuk  meminimalisir akan terjadinya krisis pangan. (zee)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved