Berita Ende
Pemda Sikka Jajaki Kerjasama Antar Daerah dengan Pemda Ende
Penjajakan kerjasama tersebut nantinya akan menyasar di semua aspek kehidupan terutama dalam dimensi sektoral dan kawasan.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, ENDE - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ende kembali menjajaki kerjasama antar daerah dengan Pemda Sikka. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Lantai II Kantor Bupati Ende pada, Senin 22 Januari 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Wakil Bupati Ende, Erik Rede, Wakil Ketua DPRD Sikka Yoseph Karmianto Eri, Sekda Ende, Agustinus Ngasu, dan Pj Sekda Sikka Margaretha Movaldes Da Maga Bapa, sejumlah anggota komisi I dan II DPRD Sika, serta para pimpinan OPD dari masing-masing daerah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ende, Erik Rede menyampaikan bahwa, hari ini antara Pemda Sikka dan Ende akan melakukan kerjasama di semua aspek kehidupan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat di dua daerah tersebut.
"Tentu kerjasama yang nanti akan ditandatangani bisa kita wujudkan dalam pelaksanaan. Mungkin akan ada diskusi terkait dengan pemetaan apa saja yang akan dilakukan kerjasama," ungkapnya.
Baca juga: KPU Ende Kekurangan Surat Suara
Erik menjelaskan, sebenarnya kerjasama antara dua Kabupaten tersebut sudah dilaksanakan sejak dulu. Hal itu karena secara geografis dan historis, antara Ende dan Sikka sebenarnya sama, namun karena dibatasi oleh administrasi pemerintahan.
"Jadi kerjasama ini sangat tepat, karena memang sejarahnya sangat dekat. Oleh karena itu kerjasama ini merupakan suatu keharusan supaya kita dapat mengurus masyarakat dua daerah ini dengan baik," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Sikka Yoseph Karmianto Eri dalam sambutannya mengatakan bahwa, momentum hari ini diawal tahun adalah suatu moment strategis untuk melihat kondisi daerah masing-masing secara komprehensif untuk dipetakan dalam kerjasama antar kedua daerah.
Penjajakan kerjasama tersebut nantinya akan menyasar di semua aspek kehidupan terutama dalam dimensi sektoral dan kawasan.
"Jadi hari ini tim dari Sikka sudah menuju ke Kabupaten Nagekeo dan Ngada untuk melihat potensi disana khususnya pada sektor pendidikan, kesehatan, dan perdagangan serta sektor lainnya," ungkapnya.
Yoseph mengaku, memang secara historis, kerjasama antar dua daerah tersebut sudah dilaksanakan sejak dahulu. Namun secara legal standing dan kesepakatan bersama dengan etika dan aturan hukum belum dilakukan.
"Contoh dulu, antara nelayan Ende, biasanya ambil ikan di Bola. Begitu juga sebaliknya, nelayan Bola ambil ikan di Ende. Kami di Palue bisanya pergi ke Pasar Ropa. Semua peristiwa sejarah ini secara historis dan kultural sudah terjadi dalam satu kawasan," terangnya.
Ia berharap, kerja sama yang nanti akan disepakati tersebut tidak hanya berada pada level administrasi, namun diimplementasikan dengan baik agar kerjasama antar dua daerah tersebut membawa dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
"Selama ini kerjasama pada bidang kesehatan sudah dilakukan dimana RS TC Hilers menjadi rumah sakit rujukan. Hanya saja perlu diperluas lagi dalam hal yang lebih komprehensif supaya beberapa daerah ini menjadi maju secara bersama," jelasnya.
Baca juga: NTT Memilih, DPD Partai Nasdem Kabupaten Ende Beri Pembekalan kepada Ratusan Saksi
Ia mengajak, para Bupati dan juga DPRD supaya membangun komitmen bersama untuk merebut kesempatan terutama pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Menurut Yoseph, laju pembangunan pariwisata di Labuan Bajo belum membawa dampak bagi daerah lain di Pulau Flores.
"Dan ini kita perlu duduk bersama untuk membicarakan hal ini. Dimana kita harus membicarakan bagaimana dengan jasa transportasi, pariwisata, dan perdagangan. Ini yang harus kita lihat secara detail untu dibicarakan bersama," ujarnya.
Sementara itu, Pj Sekda Sikka Margaretha Movaldes Da Maga Bapa dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, banyak orang bertanya banyak permasalahan di dalam daerah yang belum diselesaikan, namun pemerintah terus melakukan penjajakan untuk kerjasama dengan daerah lain.
Menurut Margaretha, hal tersebut sebenarnya dapat dilakukan secara beriringan. Justru dengan kerjasama tersebut, antar pemerintah daerah bisa mempercepat capaian indikator yang sudah ditetapkan dalam semua dokumen perencanaan.
"Banyak permasalahan di dalam daerah yang sebenarnya bisa disuport melalui kerjasama antar daerah. Jadi kami coba mengidentifikasi potensi yang ada dan mempunyai kemiripan. Tetapi ada daerah secara potensi lebih unggul," ujarnya.
Ia mengaku, banyak investasi yang mau masuk ke Kabupaten Sikka. Tetapi daerah sendiri tidak mampu mensuport suplai yang berkaitan dengan produksi yang menyebabkan para investor akhirnya tidak berinvestasi.
"Contoh, kemarin kami di Sikka kedatangan investor perusahaan coklat terbesar dari Prancis. Tetapi tuntutan produksi kakao yang berkualitas baik tidak mencukupi, sedangkan di Ende ada juga kakao. Kalau ada kerjasama kita kemudian memetakan kawasan, Sikka ada pabrik pengolahan kakao, dan Ende support sebagai daerah penyangga. Demikian juga di Ende, kita lihat potensi yang ada, mungkin Sikka bisa support, maka maka fokus kita adalah kemajuan bersama kawasan Pulau Flores," ungkapnya.
Ia menambahkan, meskipun setiap tahunnya pemerintah pusat melakukan pemetaan terkait kebutuhan kawasan, namun terkadang pemetaan tersebut tidak riil sesuai dengan kebutuhan kawasan. Padahal, kebutuhan akan kawasan seharusnya antar Pemda yang paling tahu.
"Sehingga ini yang menjadi kesempatan yang sangat strategis untuk kita memetakan kerjasama antar daerah. Ada tiga hal yang akan dijajaki, yaitu kerjasama bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ini semuanya perlu adanya kerjasama," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, sebelum melakukan pemetaan, antar kedua pemerintah daerah terlebih dahulu dilakukan presentasi potensi daerah dari masing-masing daerah. Setelah itu dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antar kedua Kabupaten tersebut. (tom)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.