Petani Paka Manggarai Terancam Lapar

BREAKING NEWS: Tak Ada Hujan, Petani di Kampung Paka Manggarai Timur Terancam Kelaparan 

Saya tanam waktu hujan saat Natal itu, tapi setelah itu tidak ada hujan lagi, sehingga semua tanaman itu yang saya tanam sudsh mati semua

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Tanaman padi yang ditanam di sawah tadah hujan, Selasa 23 Januari 2024  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Petani di Kampung Paka, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur terancam kelaparan, sebab tak ada hujan semua tanaman baik padi, jagung dan Ubi yang ditanam di kebun gagal tumbuh, mati dan bahakan gagal tanam. 

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa 23 Januari 2024, terlihat di wilayah Kampung Paka dan Kampung Lehong, Desa Gurung Liwut, terlihat ada lahan padi sawah tadah hujan, dan ladang. 

Untuk di lahan sawah padi tadah hujan ada yang sudah terlihat digarap dan sudah ditanami padi namun terlihat padinya sudah mulai mati dan tanah pada petak juga pecah-pecah. Bahakan, ada lahan tadah hujan yang belum ditanam sama sekali. 

Begitu juga di ladang, terlihat petani sudah menanami jagung, ubi dan padi ladang, namun terlihat tumbuh kerdil, bahakan ada yang sudah layu, kering dan ada yang sudah mati. 

Baca juga: KPU Manggarai Timur Rekrut 6.377 Petugas KPPS

Sisilia Umin, petani asal Paka, kepada POS-KUPANG.COM, mengaku tanaman Ubi, jagung dan padi yang ditanam pada sawah tadah hujan kini sudah mati semua. 

"Saya tanam waktu hujan saat Natal itu, tapi setelah itu tidak ada hujan lagi, sehingga semua tanaman itu yang saya tanam sudsh mati semua," Ujarnya. 

Umin mengaku, jika musim hujan normal, maka padi tadah hujan bisa menghasilkan 5 sampai 6 karung, namun ini gagal panen. 

"Sekarang gagal tanam dan gagal panen, semuanya tanaman pangan yang kami andalkan untuk makan minum semuanya mati. Kami terancam kelaparan hebat,"ujarnya.

Umin mengatakan, untuk bisa makan, ia bersama suaminya terpaksa kerja harian dengan upah yang diberikan Rp40 ribu/hari.

"Biar sedikit bantu untuk beli beras, tapi untuk kebutuhan lain kami tidak mampuh apalagi mau biaya sekolah anak dan biaya lainya. Kami berharap ada bantuan dari Pemerintah berupa beras untuk kami makan dan bantuan bibit padi dan jagung supaya kalau ada hujan kami bisa tanam lagi,"ujarnya.

Martinus, petani asal Lehong, juga menyampaikan hal yang sama. 

Martinus mengaku, padi dan jagung yang ia tanam di kebun pada akhir tahun 2023 lalu kini sudah gagal panen. Semuanya kayu dan kering bahakan ada yang sudah mati. 

Baca juga: BRIPKA Erick Birudin Bantu Antar Jenazah Veronika ke Rumah Duka di Desa Bangka Arus Manggarai Timur

"Saya punya sudah mati semua di kebun. Baik jagung maupun padi ladang karena tidak ada hujan ini, kami tambah sengsara hidup," Ujarnya.

Martinus juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan bantuan berupa beras dan bibit padi dan jagung untuk persediaan jika hujan turun nantinya mereka bisa kembali tanam. 

"Karena memang kita mau makan apa, harapan kita hanya hasil padi dan jagung ini. Sementara bibit juga tidak ada lagi, sehingga mohon  bantuan bapak pemerintah," ujarnya. (rob) 


Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved