Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 19 Januari 2024, Orang yang DikehendakiNya

Ketika menentukan pilihan seperti itu biasanya akan banyak pertimbangan disesuaikan dengan tujuan yang mau dicapai

Editor: Edi Hayong
Foto Pribadi
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 19 Januari 2024 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Orang yang DikehendakiNya.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Jumat Biasa Pekan II merujuk pada Bacaan I: 1 Sam.24:3-21, Injil:Mrk.3:13-19

Berikut ini teks lengkap renungan dari Bruder Pio Hayon SVD.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap kita pasti akan mengalami masalah atau peristiwa dalam hidup yang membuat kita harus menentukan pilihan kita.

Ketika menentukan pilihan seperti itu biasanya akan banyak pertimbangan disesuaikan dengan tujuan yang mau dicapai.

Namun pada akhirnya, yang sangat menentukan pilihan kita adalah harus sesuai dengan apa yang kita kehendaki.

Kita bisa saja mendapat pertimbangan dari orang lain tetapi tetap saja kitalah yang akan mengambil keputusan itu sesuai dengan apa yang kita mau atau kehendaki.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pada hari ini kita disegarkan lagi dengan kisah inspiratif dari Saul dan Daud pada bacaan pertama dari kitab Nabi Samuel dan kisah pemilihan keduabelasan murid Yesus yang disebut rasul itu.

Dalam kitab nabi Samuel dikisahkan tentang pertentangan antara Saul dan Daud. Satu sisi, Saul masih sebagai raja Israel tetapi telah ditolak oleh Tuhan karena telah menyembah berhala dan melakukan perbuatan yang tak berkenan di hadapan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 18 Januari 2024, Sukses Mengundang Kebencian

Di sisi lain, Daud telah diurapi sebagai Raja oleh Nabi Samuel tanpa sepengetahuan raja Saul. Maka terjadilah “perang dingin” antara Saul dan Daud yang semakin dikenal oleh bangsa Israel karena telah mampu membunuh orang Filistin itu.

Iri hati dan kedengkian muncul dari pihak Saul terhadap Daud yang sudah dianggap anaknya sendiri. Dan niat jahat itu muncul untuk membunuh Daud.

Tetapi Tuhan tetap menjaga Daud bahkan dalam kisah itu, Daud bisa punya kesempatan untuk membalas Saul dan membunuhnya tetapi Daud tak mau melakukannya.

Daud yang dipenuhi oleh Roh Tuhan itu akhirnya membiarkan Saul hidup dan Saul mengakui Daud sebagai orang yang telah dipersiapkan Tuhan untuk menggantikan tahta kerajaan Israel.

Ketika orang dipenuhi oleh Roh Tuhan maka hidupnya pun selalu dituntun oleh Roh Tuhan termasuk selalu mengambil keputusan-keputusan yang benar di antara pilihan-pilihan hidup yang ditawarkan.

Tentang hal ini, semua kita belajar dari Yesus. Dalam kisah Injil hari ini disuguhkan tentang Yesus yang memanggil keduabelas muridNya untuk menjadi rasul-rasulNya untuk membantuNya dalam tugas-tugas pelayanan dan pewartan sabda.

Dikisahkan dalam Injil bahwa sebelum memanggil keduabelasan muridNya itu, Yesus naik ke atas bukit: “Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendakiNya. 

Ketika kita baca juga kisah yang sama dalam paralel dengan Injil sinoptik dalam Lukas 6:12-16, terlihat jelas bahwa Yesus naik ke atas bukit dan berdoa semalam-malaman sebelum memilih kedua belas rasulNya.

Maka sebenarnya, Yesus dalam konteks ini, membangun kesadaran penuh bahwa yang Dia kehendaki itu harus juga sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh BapaNya.

Maka Yesus “naik ke atas bukit” sebagai tanda Yesus menaikan kesadaran spiritualNya lebih tinggi agar Dia mampu menyelaraskan kehendakNya dengan kehendak BapaNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 18 Januari 2024, Terhimpit Oleh Mereka

Dan setelah naik ke atas bukit itu, Yesus lalu memanggil keduabelasan muridNya itu yang disebut Rasul. Mereka semua lalu diberi kuasa untuk menjalankan misi yang akan ditetapkan bagi mereka.

Yesus sebagai seorang guru dan juga adalah Tuhan, masih saja mengambil waktu untuk “naik ke atas bukit” yang berarti membangun relasi spiritual dengan Bapa.

Walaupun Yesus adalah juga Anak Allah yang juga memiliki kuasa penuh, tetapi tetap saja selalu rendah hati untuk menyelaraskan apa yang dikehendakiNya dengan apa yang dikehendaki BapaNya dalam relasi kesadaran spiritual lewat doa dan kontemplasiNya.

Bagaimana dengan kita? Kita semua juga pasti mengalami hal yang sama dalam hidup. Ada saat di mana kita harus mengambil keputusan dalam hidup di antara banyak pilihan.

Kadang atau seringkali kita  seenaknya saja membuat pilihan atau keputusan sesuka hati kita tanpa ada pertimbangan yang matang.

Kita seringkali terjebak dalam egoisme diri kita sendiri sehingga kita menjadi pusat segalanya dan pada akhirnya keputusan atau pilihan yang kita ambil menjadi salah karena kita lupa bahwa semua itu karena atas penyelenggaraan Tuhan.

Kita lupa untuk mengambil waktu ‘naik ke atas bukit’ untuk membuat disermen untuk memilih dan memilah yang benar sesuai dengan pertimbangan yang matang dan atas dorongan Roh Tuhan sendiri karena kita sudah melibatkan Tuhan di dalamnya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita akan mengalami saat untuk mengambil keputusan atau membuat pilihan dalam hidup.

Kedua, akan ada banyak aspek yang masuk dalam pertimbangan kita sebelum memutuskan atau memilih.

Ketiga, selalu ‘naik ke atas bukit’ kesadaran spiritual kita agar kita selalu melibatkan Tuhan dalam memilih atau memutuskan.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved