Bocah di Rote Ndao Tenggelam
Begini Kronologi Bocah Perempuan yang Tenggelam di Mata Air Oenggaehu Rote Ndao
Sesampainya di lokasi, korban bersama kawannya yang bernama Cindy Nalle langsung mandi di lokasi mata air tersebut.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Bocah perempuan bernama Igranita G A Adu (7) di Desa Oetefu, Kecamatan Rote Barat Daya meninggal dunia akibat tenggelam di Lokasi Mata Air Oenggaehu.
Kapolres Rote Ndao AKBP Mardiono melalui Kasi Humas Aiptu Anam Nurcahyo menceriterakan kronologi kejadian.
Awal mula kejadian, kata Anam, berawal pada Selasa, 16 Januari 2024, sekitar pukul 10.00 Wita, korban bersama kawan-kawannya sebanyak 3 orang pergi ke lokasi kubangan mata air Oenggaehu dengan maksud untuk mandi.
Sesampainya di lokasi, korban bersama kawannya yang bernama Cindy Nalle langsung mandi di lokasi mata air tersebut.
Sedangkan, kedua orang temannya menunggu di pinggir lokasi mata air. Pada saat mandi, kawan korban, Cindy melempar sebatang kayu ke tengah lokasi mata air dan menyuruh korban untuk mengambilnya, kemudian korban menuju ke tengah lokasi mata air untuk mengambil kayu, namun pada saat korban ingin mengambil kayu tersebut, korban langsung tenggelam.
Baca juga: BREAKING NEWS: Bocah Perempuan Tenggelam di Mata Air Oenggaehu Rote Ndao
Menurut Anam, kedalaman air di tengah lokasi mata air tersebut sangat dalam (± 6 M) dan korban Igranita tidak bisa berenang.
Melihat kejadian tersebut, kisah Anam, kawan-kawan korban langsung berlari minta tolong kepada warga sekitar.
Selang beberapa menit kemudian, mulai berdatangan masyarakat untuk melakukan upaya penyelamatan korban dengan cara menyelam ke dalam air, namun tidak berhasil.
Penyebab ketidakberhasilan itu, karena di dasar lokasi mata air tersebut mengandung lumpur sehingga sulit untuk melakukan pencarian.
Kemudian datanglah seorang saksi Josias Kadek melakukan penyelaman ulang dan berhasil menemukan Korban.
Setelah menemukan korban, masih kata Anam, langsung dilakukan upaya penyelamatan dengan cara mengangkat korban ke pinggir lokasi mata air dan memompa dada korban menggunakan tangan.
Namun, diterangkan Anam, setelah mengetahui tidak ada respon dari korban, keluarga korban langsung membawa korban ke Puskesmas Batutua untuk mendapatkan penanganan dari Tim medis Puskesmas Batutua.
Saat itu dr. Litri Messakh dan dr. Riski Mooy yang menangani korban.
Anam menerangkan, setelah mendapat penanganan dari tim medis Puskesmas Batutua kurang lebih 45 menit, korban dinyatakan meninggal dunia, dan keluarga langsung membawa pulang korban ke rumah menggunakan mobil Ambulance Puskesmas Batutua. (rio)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.