Gempa Jepang

Update Gempa Jepang: Korban Tewas Jadi 161 Orang, 103  Hilang

Jumlah orang yang belum ditemukan turun menjadi 103 dari 195, menurut pihak berwenang di wilayah tengah Ishikawa yang dilanda gempa berkekuatan 7,6 SR

Editor: Agustinus Sape
AFP/PHILIP FONG
Poster perdana menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) terlihat di tengah reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempa 7,6 SR di Shiromaru, prefektur Ishikawa pada 5 Januari 2024. 

POS-KUPANG.COM - Korban tewas akibat gempa bumi pada Hari Tahun Baru di Jepang telah melonjak menjadi 161 dari 128 pada malam sebelumnya, kata pihak berwenang pada hari Senin karena salju mempersulit upaya penyelamatan.

Jumlah orang yang belum ditemukan turun menjadi 103 dari 195, menurut pihak berwenang di wilayah tengah Ishikawa yang dilanda gempa berkekuatan 7,6 skala Richter.

Gelombang kejut tersebut merobohkan bangunan, memicu kebakaran besar, dan memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter.

Ribuan penyelamat telah dikerahkan dari seluruh Jepang, pekerjaan mereka menjadi rumit karena jalan-jalan terputus akibat gempa dan diperkirakan terjadi 1.000 tanah longsor.

Dalam dua hari terakhir, wilayah tersebut diselimuti salju sehingga mempersulit operasi.

Melawan rintangan, seorang wanita berusia 90-an bertahan selama lima hari di bawah reruntuhan rumah yang runtuh di kota Suzu di Semenanjung Noto yang terkena dampak paling parah sebelum diselamatkan pada hari Sabtu 6 Januari 2024.

"Tetap bertahan!" terdengar suara tim penyelamat memanggil wanita tersebut, dalam rekaman polisi dari lokasi kejadian hujan yang dipublikasikan oleh media lokal.

"Kamu akan baik-baik saja!" mereka berteriak. "Tetap positif!"

Tidak semuanya seberuntung itu. Di kota Anamizu, seorang pria berusia 52 tahun yang kehilangan putranya yang berusia 21 tahun dan mertuanya menunggu untuk mendengar kabar tentang istrinya, ketiga anaknya yang lain, dan anggota keluarga lainnya.

"Saya ingin mereka masih hidup. Tidak terpikirkan saya dibiarkan sendirian," katanya kepada NHK.

Baca juga: Gempa Jepang: Wanita Berusia 90-an Berhasil Diselamatkan dari Reruntuhan pada Hari Kelima

Cuaca dingin juga kemungkinan akan memperburuk kondisi lebih dari 28.800 orang di 404 tempat penampungan pemerintah.

Hujan yang terus-menerus telah meningkatkan risiko tanah longsor baru, sementara salju lebat dapat menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh karena bebannya, pemerintah daerah memperingatkan.

Rekaman di stasiun televisi nasional NHK menunjukkan truk-truk konstruksi menggali tumpukan tanah setinggi tiga meter untuk menemukan rumah-rumah yang terkubur oleh tanah longsor.

Setidaknya 2.000 orang di banyak komunitas di semenanjung terpencil ini terdampak akibat jalan yang rusak, dan sekitar 1.000 kasus tanah longsor juga menghalangi kendaraan bantuan.

Hal ini berarti material bantuan lambat mencapai daerah yang mengalami pemadaman air dan listrik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved