Berita Kota Kupang

Inovasi Oven Pengering Hemat Energi Undarma Kupang Diharapkan Tarik Minat Milenial Kembali ke Desa

Undarma Kupang sendiri telah melakukan inovasi oven pengering hemat energi di salah satu desa binaannya, yakni Desa Noepesu, di Kabupaten TTU

Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Tinjauan tunnel fish dryer-bakar batu (TFD-bakar batu) Undarma Kupang di unit produksi ikan kering siap saji Namory, Sabtu, 6 Januari 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Inovasi oven pengering hemat energi yang diusulkan Universitas Karya Darma atau Undarma Kupang diharapkan bisa menarik minat para milenial untuk kembali ke desa dan membangun desanya.

Undarma Kupang sendiri telah melakukan inovasi oven pengering hemat energi di salah satu desa binaannya, yakni Desa Noepesu, di Kabupaten Timor Tengah Utara. Nantinya, akan diimplementasikan inovasi tunnel hydrogenic rotating atau THR dengan tunnel fish dryer-bakar batu atau TFD bakar batu. Dengan inovasi yang telah disiapkan, Desa Noepesu diharapkan akan menjadi desa ekowisata.

THR-TFD berbasis pertanian organik terpadu di Desa Noepesu disiapkan secara kolaboratif, inovatif, dan adaptif sebagai lokomotif bagi para wirausaha milenial.

Baca juga: Ketua AIPKIND NTT: S1 Kebidanan Undarma Bisa Jadi Rujukan Belajar Institusi Lain

Wakil Rektor III Universitas Undarma Kupang Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama, Phiter Yesend Boimau menjelaskan, inovasi ini akan dibangun di lahan kering seluas 5.000 m⊃2; berupa demplot.

Demplot ini terdiri dari cafe dua tingkat, lopo tempat pemancingan dan dari segi pariwisata ada terowongan berputar yang dinamakan THR yang di dalamnya ada sayuran.

Demplot ini juga ada kolam ikan, ayam, tanaman buah seperti stroberi, apel atau tanaman pertanian lainnya.

"Kita menginginkan ada kolam ikan air tawar dan dalam riset itu kita telah menemukan ikan lele adalah satu produk yang kaya protein dan bisa menurunkan stunting," ungkap Phiter, Sabtu 6 Januari 2024.

Baca juga: Bentuk Integritas Mahasiswa Baru, Undarma Kupang Gelar PKKMB

Kemudian hasil panen seperti ikan yang telah dikonsepkan akan diolah menggunakan tunnel fish dryer-bakar batu atau sederhananya inovasi oven pengeringan ikan dengan menggunakan kayu bakar yang disesuaikan dengan kondisi geografis Desa Noepesu yang merupakan daerah penghujan seperti puncak Bogor, Jawa Barat.

Phiter menerangkan, salah satu keunggulan dari program ini adalah munculnya satu siklus usaha dalam masyarakat.

Misalnya di satu hektar lahan, nantinya tiap tahun akan tiga kali panen. Itu berarti akan ada 300-400 ton ikan yang harus dipanen.

Jika usaha biasa maka akan terjadi over produksi yang mengakibatkan biaya produksi itu naik terus. Tetapi dengan adanya usaha kolaborasi antara THR-TFD (oven pengering), ikan tersebut bisa dikeringkan dagingnya, tulang, kepala untuk dijadikan tepung sebagai bahan dasar pembuatan pakan ternak.

"Isinya bisa diolah menjadi makanan bergizi menjadi tepung ikan yang dicampur dengan ekstrak daun kelor dan akan menambah nilai gizi. Itu keunggulannya karena oven ini juga hemat energi," lanjut Phiter.

Baca juga: Rektor Undarma Kupang Sebut Peserta KKN Hadir Bawa Solusi di Era Digital Society

Dalam program pengabdian ini, Undarma Kupang akan melakukan pendampingan sehingga ketika melakukan kolaborasi, akan ada keberlanjutan. Karena itu, Undarma Kupang juga telah bersiap dan mengandeng desa yang menerima inovasi ini.

"Kita bisa mewujudkan desa mandiri dan sesuai tagline yang diluncurkan 'Jadikan Salah Satu Bogor di NTT' yaitu di Kabupaten TTU tepatnya di Desa Noepesu. Soal inovasi kita juga akan terus berinovasi kemudian bisa terus membangun desa sesuai dengan kebutuhan desa. SDM di desa tersebut juga akan diberdayakan dengan pelatihan selama dua minggu," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved