Prakiraan Cuaca
Daftar Daerah di NTT Belum Masuk Musim Hujan hingga Januari 2024, BMKG Imbau Hemat Air
Daftar Daerah di NTT yang belum masuk Musim Hujan hingga Januari 2024, BMKG imbau hemat air
POS-KUPANG.COM - Sejumlah Daerah di NTT hingga Januari 2024 belum memasuki Musim Hujan.
Hal itu lantaran adanya Fenomena El Nino yang menyebabkan pergeseran Musim Hujan.
Pergeseran Musim Hujan ini akan berdampak pada ketersediaan air bersih di daerah-daerah terdampak.
Karena itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengimbau warga di beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belum memasuki Musim Hujan untuk hemat air.
Baca juga: Antisipasi Dampak Bencana Kekeringan, Dinas Pertanian Kabupaten TTU Distribusi Benih Unggul
"Kami imbau wilayah yang belum masuk musim hujan agar tetap melakukan upaya penghematan air," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu.3 Januari 2024.
Berdasarkan Peta Potensi Awal Musim Hujan di NTT, kata dia, ada 17 Zona Musim (ZOM) di provinsi kepulauan ini yang belum memasuki musim hujan.
Berikut Daftar Daerah di NTT Belum Masuk Musim Hujan.
Di Pulau Sumba ada beberapa wilayah yang memiliki curah hujan rendah sehingga belum bisa dikategorikan masuk musim hujan, kata dia, yakni Sumba Barat Daya dan Sumba Barat bagian barat; Sumba Timur bagian tenggara, Sumba Tengah bagian utara, dan Sumba Timur bagian utara.
Baca juga: Atasi kekeringan, TNI bersama Poktan di Timor Tengah Selatan Gelar Rapat Temukan Solusi
Selanjutnya wilayah di Pulau Flores yang belum memasuki musim hujan antara lain Kabupaten Alor, Lembata, Flores Timur bagian utara, Adonara, Solor, sebagian Ende, sebagian Sikka, sebagian Ngada, serta Kepulauan Padar, Komodo, serta Manggarai Barat bagian barat dan selatan.
Sementara itu untuk wilayah Pulau Timor, lanjutnya, ada beberapa kabupaten yakni Kota Kupang, sebagian Kabupaten Kupang, sebagian Timor Tengah Selatan, dan sebagian Malaka.
BMKG menyatakan penyebab beberapa wilayah belum memasuki musim hujan antara lain pengurangan intensitas curah hujan di sebagian wilayah NTT karena dipengaruhi fenomena El Nino.
Kondisi itu, menurut dia, menyebabkan penurunan intensitas curah hujan dibandingkan normalnya dan diprediksi bertahan hingga bulan April 2024.
Adji mengatakan perlunya peran aktif masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mengantisipasi kondisi ini. Ia menyebut perlunya upaya adaptasi berupa penghematan air serta pengaturan pola tanam.
"Bagi petani agar cermat dalam memilih tanaman untuk usaha tani atau tanaman yang tidak banyak memerlukan air," katanya.
Adapun berdasarkan prakiraan peluang curah hujan pada Dasarian I Januari 2024, wilayah NTT pada umumnya diprakirakan hujan 21 sampai 50 milimeter dengan peluang sebesar 71 sampai 100 persen. (ANT/*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.