Berita NTT
Rekomendasi Bagi Pemda Untuk Kredit Sektor Pertanian di NTT Butuh Kepedulian
Kalau dari sisi KUR, Catur menuturkan, ada satu lagi yang bisa dilakukan adalah melakukan, membantu untuk mendata calon penerima KUR.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jika bicara mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sektor pertanian dari perspektif perbankan, risikonya penuh ketidakpastian namun sebetulnya ada beberapa upaya yang dilakukan baik Pemda untuk mendorong agar kelayakan kredit yang disalurkan menjadi lebih baik.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Catur Ariyanto Widodo mengatakan, upaya pertama misalnya membentuk kelompok tani sebagai salah satu upaya kelembagaan agar petani bisa saling berbagi, bertukar pikiran tentang tata kelola pertanian yang lebih baik juga akan memudahkan apabila Pemda membentuk atau melatih petani yang bersangkutan.
Baca juga: Silaturahmi PWI NTT dan Kanwil DJPb NTT, Catur Minta Wartawan Informasikan Pengelolaan Anggaran Desa
"Kemudian ada beberapa Pemda yang mencoba membuat semacam ekosistem pembiayaan juga untuk pertanian. Mungkin dulu kita kenal di NTT ini ada TJPS, itu semacam itu namun harus disiapkan betul agar dari sisi kelayakan usahanya masuk, dari sisi pengelolaannya dari waktu ke waktu terus diperbaiki,"ungkap Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (DJPb NTT) ini Jumat, 5 Januari 2024.
Kalau dari sisi KUR, Catur menuturkan, ada satu lagi yang bisa dilakukan adalah melakukan, membantu untuk mendata calon penerima KUR.
"Petani-petani yang sudah layak menerima KUR untuk bisa didatakan melalui sistem informasi kredit program KUR," ujarnya.
Baca juga: Kepala DJPb NTT, Catur Ariyanto Widodo: Realisasi DAK Fisik di NTT Baru 68,28 Persen
Dengan harapan Pemda dengan memasukan nama-nama yang layak ke dalam sistem nantinya memudahkan perbankan untuk menjaring calon-calon debitur potensial untuk memperoleh debitur tersebut.
"Poinnya memang, ini adalah sektor terbesar di NTT mungkin kepedulian kemudian perlu juga diupayakan agak tidak hanya fokus pada KUR yang sifatnya perdagangan tetapi KUR yang masuk dalam sektor-sektor produksi, salah satunya sektor pertanian,"tutupnya. (dhe)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.