Berita NTT

Terkendala Operasional Petugas, Vaksin Rabies Sulit Direalisasikan

Dalam menjalankan tugas, petugas peternakan yang turun ke lokasi untuk memberikan Vaksin rabies akan mencari anjing yang akan divaksin

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
MELKY ANGSAR- Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Drh. Melky Angsar MSc  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Ditemukan adanya kendala pada operasional petugas, Vaksin rabies sulit direalisasikan atau disuntik pada anjing.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, drh Melky Angsar MSc kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 27 Desember 2023.

Drh. Melky mengatakan, Dinas Peternakan Provinsi NTT telah mengirimkan ribuan Vaksin rabies khususnya di Pulau Timor. Namun, karena terkendala pada operasional petugas, vaksin yang telah dikirim itu pun belum direalisasikan semuanya.

"Kami telah kirimkan ribuan bahkan puluhan ribu vaksin ke Pulau Timor seluruhnya. Namun, semua vaksin itu belum direalisasikan semua karena terkendala operasional petugas," ungkap Drh Melky.

Drh Melky menyebut, adapun masing-masing Kabupaten/Kota di Pulau Timor yang telah dikirimkan vaksin rabies dari Dinas Peternakan Provinsi NTT yaitu, untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) telah terkirim 59.500 vaksin dan yang sudah divaksin sebanyak 39.400. 

Kemudian, lanjutnya untuk Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) telah terkirim 10.000 vaksin dan yang sudah divaksin sebanyak 4.117. Untuk Kabupaten Malaka telah terkirim 17.500 dan yang sudah divaksin 7.233.

Baca juga: NTT Terima 200 Ribu Dosis Vaksin Rabies dari Australia

Baca juga: Sosok Polisi di Amfoang, Tak Kenal Lelah Ajak Warga Berikan Vaksin Rabies untuk Anjing Peliharaan

Selanjutnya, Kabupaten Belu  telah terkirim 10.000 vaksin dan baru divaksin 6.726. Lalu, Kabupaten Kupang telah terkirim 30.000 vaksin dan yang sudah divaksin 17.286,  serta untuk Kota Kupang telah terkirim 5.000 vaksin dan yang sudah divakain sebanyak 1.343.

"Kami itu terkendala operasional petugas. Yang mana, operasional petugas itu tidak ada. Uang bensin tidak ada. Kalau kita ke lokasi kan butuh bensin untuk turun ke Daerah-daerah hingga ke Desa untuk suntik vaksin anjing," imbuhnya.

Dalam menjalankan tugas, petugas peternakan yang turun ke lokasi untuk memberikan Vaksin rabies akan mencari anjing yang akan divaksin, lalu menangkap dan disuntikkan vaksin.

"Memang agak susah juga, kalau anjing itu tidak bisa ditangkap untuk kemudian petugas berikan suntikan vaksin. Karena seringkali ditemukan pemilik anjing tidak menangkap anjingnya untuk divaksin dan itu petugas yang lakukan semua," ungkapnya.

Drh. Melky menambahkan, Provinsi NTT tergolong sebagai tanggap darurat rabies. Sehingga, Pemerintah Pusat akan membantu NTT dari segi operasional dan logistik juga.

"Sekarang, kita (NTT) sudah naik tanggap bencana. Jadi BPBD provinsi, Dinas Kesehatan dan lainnya akan terlibat semua. Saat ini kita tetap jalankan dengan apa yang ada," pungkasnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved