Berita Nasional

1 Januari 2024 Vaksin Covid-19 Berbayar, Stok Vaksin Masih Ada 2 Juta

Mulai 1 Januari 2024 bagi masyarakat yang hendak vaksin Covid-19 diwajibkan membayar.

Editor: Alfons Nedabang
DOK.KOMPAS
Ilustrasi vaksin Covid-19. Terhitung sejak 1 Januari 2024, vaksin Covid-19 berbayar. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Mulai 1 Januari 2024 bagi masyarakat yang hendak vaksin Covid-19 diwajibkan membayar.

"Betul sesudah 31 Desember vaksin mulai bayar," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, di Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/12).

Meski demikian, anak buah Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini tak membeberkan secara rinci besaran biaya yang harus dibayar untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Ani menambahkan, pengecualian masih akan diberikan kepada masyarakat yang masuk kelompok rentan. “Jadi vaksin Covid-19 berbayar, kecuali bagi kelompok-kelompok tertentu yang masih diberikan free,” ujarnya.

“Seperti kelompok dengan gangguan imunosupresan dan lansia. Kalau masyarakat yang lain bayar,” sambungnya.

Oleh karena itu, Ani mengajak masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19 hingga dosis kelima. Apalagi saat ini penyebaran kasus Covid-19 masih terus mengalami tren peningkatan.

“Sampai saat ini ketersediaan vaksin cukup,” kata dia.

Baca juga: Covid-19 Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Kembali Terapkan Protokol Kesehatan

Bagi masyarakat yang ingin divaksin bisa langsung mendatangi 44 puskesmas tingkat kecamatan di ibu kota. Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan vaksinasi Covid-19 di RSUD Tarakan dan Klinik Balai Kota Jakarta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan, stok vaksin Covid-19 yang dimiliki pemerintah cukup hingga enam bulan mendatang. Sedikitnya, saat ini pemerintah masih menyimpan sekitar 2 juta dosis vaksin.

“Vaksin kita masih ada sekitar 2 juta lebih saya rasa masih cukup untuk enam bulan ke depan,” kata Menkes Budi saat konferensi pers yang ditayangkan YouTube Kementerian Kesehatan RI.

Menurut Budi, stok vaksin yang dimiliki pemerintah saat ini merupakan buatan dalam negeri, yakni Indovac dan Inavac.

Budi mengaku paham bahwa situasi endemi Covid-19 menurunkan keinginan masyarakat untuk vaksinasi. Namun, ia berharap masyarakat paham akan pentingnya vaksin.

“Mungkin yang sekarang vaksinnya masih ada, dicari aja di Puskesmas-Puskesmas untuk bisa mendapatkan vaksin tambahan. Setidaknya itu kan bisa mengurangi keparahan kalau nanti kita terkena dan mempercepat kesembuhan,” ujarnya.

Budi pun mengingatkan bahwa belakangan kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan.

Baca juga: Sembilan Varian Covid-19 yang Saat Ini Mendominasi

Mengutip data terbaru Kemenkes, ada 453 kasus harian dan 2.761 kasus aktif Covid-19. Namun, dia menyebut, jumlah kasus aktif ini masih di bawah level satu pandemi virus corona yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved