Pilpres 2024
Surya Tjandra Bela Anies Baswedan: Yang Jadikan Anies Gubernur DKI Bukan Prabowo Subianto
Meski debat capres sudah berlalu sejak 12 Desember 2023, namun materi debat tersebut hingga kini masih menjadi bahan perbincangan publik.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Meski debat capres sudah yang digelar Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI berlalu sejak 12 Desember 2023, namun materi debat tersebut hingga kini masih menjadi bahan perbincangan publik.
Salah satu isu yang masih hangat dibicarakan, adalah ketika Prabowo Subianto merespon Anies Baswedan yang menyebutkan bahwa demokrasi Indonesia berjalan pincang karena kepentingan kekuasaan lebih dominan dari kepentingan rakyat.
Kala itu Prabowo Subianto mengatakan bahwa jika demokrasi Indonesia timpang, jika demokrasi Indonesia didominasi oleh kakuasaan, Presiden Jokowi diktator, maka Anies Baswedan tak akan mungkin jadi Gubernur DKI Jakarta.
Pasalnya, saat itu, Anies mendatanginya di rumah, saat mana dirinya adalah oposisi pemerintah. “Kalau demokrasi di Indonesia tidak jalan, maka Anda tidak akan jadi gubernur DKI Jakarta. Mas Anies…, Mas Anies.
“Kalau Presiden Jokowi juga diktator, maka Anda tidak akan jadi gubernur. Mas Anies, Mas Anies,” ujar Prabowo ke Anies dengan nada yang mengundang tawa para undangan dan pendukung yang hadir dalam acara debat yang diselenggarakan oleh KPU RI tersebut.
Atas pernyataan Prabowo Subianto tersebut, Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin, Surya Tjandra angkat bicara. Ia menyebutkan bahwa bukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadikan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dalam pandangannya, kata Surya Chandra, Anies Baswedan bisa memimpin Jakarta, karena rakyat yang memilihnya pada momen Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
“Yang jelas yang membuat Anies jadi gubernur itu bukan Jokowi, bukan Prabowo, tapi rakyat Jakarta. Kan nyoblos langsung,” ujar Surya di program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Selasa 19 Desember 2023 malam.
Surya Yjandra mengatakan itu merespon salah satu alasan mengapa Anies Baswedan mengkritisi Prabowo Subianto dalam debat calon presiden (capres) yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa, 12 Desember 2023 lalu.
Saat itu, Prabowo sempat menyatakan bahwa Anies tidak akan mungkin menjadi Gubernur DKI Jakarta kalau bukan karena demokrasi. Capres nomor urut 2 itu juga menyinggung perannya mengusung Anies dalam pilkada tersebut.
Surya mengatakan, mulanya Anies tampak sungkan untuk beradu argumen dengan Prabowo. Namun, hal itu tak nampak karena Anies meyakini perubahan merupakan kebutuhan Indonesia saat ini.
“Tapi, pada level sekarang ini sudah perjuangan ya, karena dia percaya yang dia omong itu,” kata Surya.
“Ada keterpurukan hukum, kita menghadapi situasi darurat korupsi, ada ketimpangan yang meningkat, itu semua dia serap dan ini menjadikan instingnya keluar sebagai yang aslinya,” ujarnya lagi.
Anies Baswedan maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hubungan Anies dan Prabowo menjadi sorotan lagi setelah debat perdana capres.
Anies juga mengakui sempat terikat janji politik dengan Prabowo SUbianto untuk tak mengikuti kontestasi pemilihan presiden (pilpres) usai jadi Gubernur DKI Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.