Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 18 Desember 2023, Langkah Yusuf, Pasti !

Melalui Wahyu Ilahi itu, Yusuf sadar bahwa kandungan itu bukanlah buah kejahatan Maria melainkan pemenuhan janji keselamatan dari Tuhan.

Editor: Edi Hayong
dok-pribadi
RENUNGAN- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul :  Langkah Yusuf, Pasti ! 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul :  Langkah Yusuf, Pasti !

Tahun B/II: Hari Biasa Pekan III Adven RP. John Lewar SVD menulis renungannya merujuk pada bacaan : Yeremia 23: 5-8, Mazmur 72: 2.12-13.18-19 dan Matius 1: 18-24

Berikut ini renungan lengkap yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dalam kisah injil hari ini, Yusuf digambarkan sebagai orang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama Maria di depan umum. Yusuf tahu Maria mengandung anak bukan dari dirinya. Jika dia menyatakan hal tersebut, maka Maria dapat dihukum mati karena dianggap berzinah.

Kitab Imamat 20: 10 mencatat demikian: “Bila seorang laki-laki berzinah dengan istri orang lain, yakni berzinah dengan istri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu”.

Dengan menceraikan, Yusuf secara tidak langsung mengatakan, bahwa dia yang menjadi penyebab kehamilan itu, tetapi kini dia menceraikannya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 Desember 2023, Suara yang Berseru-seru

Ketika sedang dilanda kebimbangan, Malaikat Tuhan nampak dalam mimpi dan berkata: “Yusuf anak Daud, jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka”.

Melalui Wahyu Ilahi itu, Yusuf sadar bahwa kandungan itu bukanlah buah kejahatan Maria melainkan pemenuhan janji keselamatan dari Tuhan.

Dengan iman yang diteguhkan, langkah Yusuf pasti, yakni meresmikan perkawinan dengan Maria. Yusuf menerima Maria sebagai istrinya. Sang Mesiaspun lahir dari pasangan yang kudus, pintu sempurna bagi Penebus.

Apa makna kisah Injil hari ini bagi kita? Pertama, penginjil Matius menyadarkan dan meyakinkan kita bahwa seluruh proses kelahiran Yesus tidak lepas dari campur tangan Allah. Campur tangan Allah bukan hanya terjadi pada diri Maria, tetapi juga terjadi pada diri Yusuf.

Campur tangan Allah, tidak hanya terjadi pada diri Maria dan Yusuf tetapi juga pada setiap orang yang dalam hidupnya sungguh-sungguh berlaku benar, tulus
dan beriman teguh kepada Allah. Kedua, Yusuf mengalami dilema besar yang sulit terpecahkan ketika ia mendapat pesan dari Allah melalui malaikat.

Namun, situasi dilematis yang dialaminya tidak melunturkan iman dan ketaatannya kepada perintah Allah. Kita pun sering menghadapi berbagai dilema dalam kehidupan kita yang membuat kita takut, putus asa dan tersiksa batin.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 17 Desember 2023, Gaudete in Domino Semper

Dalam situasi seperti itu, kita hendaknya tetap percaya kepada Allah dan berjuang melaksanakan perintah-Nya. Allah mengutus Yesus untuk menolong kita tatkala kita menghadapi berbagai dilema, kesulitan dan kesusahan. Yesus pula yang akan menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.

Mari kita belajar dari Santo Yusuf, seorang yang tulus hati dan benar agar kita pun mampu menangkap campur tangan Allah dan rencana keselamatan-Nya dalam seluruh peristiwa hidup kita, khususnya dalam berbagai dilema yang kita alami. Semoga berkat doa Santo Yusuf, kita mampu menjadi pribadi yang tulus.

Contemplasi:

Ketulusan dan kesetiaan Yusuf untuk menerima Maria sebagai isterinya yang akan melahirkan Yesus, membawa konsekuensi yang tidak mudah. Namun, ketulusan hati ini mendatangkan keselamatan bagi banyak orang.

Janji keselamatan melalui keturunan Daud yang telah diwartakan oleh para nabi kini tergenapi dalam diri Yesus Kristus. Allah ambil bagian dalam hidup manusia. Dan, Allah menyertai perjuangan hidup manusia dalam diri Immanuel.

Betapa dashat arti sebuah ketulusan itu. Kita pantas belajar dari Santo Yosef untuk memiliki hati yang tulus dan setia.

Doa:

Santa Maria dan Santu Yusuf, doakanlah kami para pengikut Puteramu, agar kami mampu membangun sikap hati yang murni dan tulus dalam hidup berkeluarga, menggereja dan bermasyarakat...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin Pekan III Adventus. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved