Pilpres 2024
Meski Tak Banyak Kampanye, Mesin Politik Prabowo-Gibran Lebih Mumpuni Dibanding Anies dan Ganjar
Sampai saat ini elektabilitas Prabowo Subianto– Gibran Rakabuming Raka tak terkalahkan. Posisinya selalu unggul dan tetap teratas dalam setiap survei.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Sampai saat ini elektabilitas Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka tak terkalahkan. Posisinya selalu unggul dan tetap teratas dalam setiap survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei di Tanah Air.
Fakta inilah yang memantik Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam angkat bicara. Ia menyebutkan bahwa ada sejumlah faktor yang melatarbelakang hal tersebut.
Bahwa pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju ini jarang melakukan kampanye, tetapi elektabilitasnya demikian tinggi dibandingkan dengan dua pasangan calon lainnya.
Pertama, kata Ahmad Khoirul Umam, infrastruktur mesin politik pasangan callon ini lebih unggul dari dua paslon lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal dari sisi pergerakann, dua paslon ini lebih agresif disbanding Prabowo-Gibran.
“Kedua, postur dukungan. Postur kekuatan memang lebih besar karena didukung oleh sembilan partai politik. Ini yang semakin mengokohkan kekuatan pasangan Prabowo-Gibran,” ujar kepada awak media pada Jumat 15 Desember 2023 sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Kompas.com, Sabtu 16 Desember 2023.
Ada pun sembilan parpol yang dukung Prabowo-Gibran, yakni Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat. Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Pasangan Prabowo-Gibran juga, kata Umam, di-back up oleh jaringan relawan. Salah satunya, kelompok relawan pendukung Presiden Jokowi yang pada Pemilu 2019 lalu memenangkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. “Makanya, efek dominonya demikian besar,” kata Umam.
Faktor berikutnya, adalah efek dari Presiden Jokowi. Berkali-kali, Prabowo mengatakan bahwa ia akan melanjutkan program-program Jokowi dan merupakan bagian dari “tim Jokowi”.
“Mereka (kubu Prabowo-Gibran) enggak perlu kampanye lebih banyak, karena kubu nomor urut 1 narasinya kontra, kubu nomor urut 3 narasinya agak gamang. Di satu sisi bersikap kritis, di sisi lain bersikap pro terhadap keberlanjutan,” kata Umam.
“Relatif lebih mudah bagi publik untuk mencerna bahwa keberlanjutan Jokowi itu lebih konsisten terlihat di kubu 02,” kata pengamat politik dari Universitas Paramadina itu.
Tidak turunnya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan Gibran sebagai Wali Kota Solo, menurutnya, juga merupakan strategi yang menguntungkan mereka.
Misalnya, ketika Gibran salah mengucapkan “asam folat” menjadi “asam sulfat”. “Maka dengan tidak mundur dari jabatan, (jarang kampanye) digunakan sebagai strategi mereka untuk meminimalisir potensi error,” ucap Umam.
Namun demikian, Umam menilai, kubu Prabowo-Gibran juga tetap perlu lebih intens lagi untuk kampanye. “Kalau mereka sifatnya hanya take for granted seperti saat ini, kampanye terbatas, ngomong terbatas, ini berpotensi memunculkan dua ancaman,” kata Umam.
Baca juga: Gibran Tak Emosi dengar Jawaban Prabowo ke Anies Soal Putusan MK, Begini Kata Arief Rosyid
Baca juga: Prabowo Minta Ganjar Jangan Politisasi HAM: Katanya Dulu Saya Culik, Tapi Sekarang Mereka Bela Saya
Pertama, tidak bisa memenangkan Pilpres 2024 satu putaran seperti yang mereka harapkan selama ini. Kedua, memberikan ruang kepada capres-cawapres lain yang lebih agresif dalam menjalankan mesin infrakstruktur pemenangan.
Terbaru, dalam survei Litbang Kompas, Prabowo-Gibran berada di urutan pertama dengan perolehan elektabilitas 39,3 persen, sedangkan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,7 persen dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 15,3 persen. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.