Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 15 Desember 2023, Tetapi Hikmat Allah Dibenarkan oleh Perbuatannya
Yohanes Pembaptis datang mewartakan kebenaran, dengan menyerukan pertobatan, tetapi beberapa dari orang banyak itu menolak.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Tetapi Hikmat Allah Dibenarkan oleh Perbuatannya.
Tahun B/II: Hari Biasa Pekan II Adven RP. John Lewar SVD menulis renungannya merujuk pada bacaan : Yesaya 48: 17-19, Mazmur 1: 1-2.3.4.6, Matius 11: 16-19
Berikut ini renungan lengkap yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kita hidup dalam lingkungan yang beragam, dalam banyak hal. Di sekitar kita ada orang yang baik, penuh perhatian dan pengertian, suka membantu dan selalu siap melayani. Ada juga orang yang jujur, tidak mau melakukan tindakan tercela melawan kebenaran.
Ada yang terbuka terhadap perbedaan yang ada. Sikapnya yang inklusif membuatnya bisa diterima oleh siapa saja. Namun, ada juga orang yang tertutup terhadap orang lain, suka menyendiri, suka bergosip, membicarakan kejelekan orang lain seolah dirinya suci dan baik adanya.
Ada orang yang egois dan sulit diajak untuk terlibat dalam kegiatan bersama, apalagi diajak untuk melayani. Ada yang tidak percaya kepada orang lain sehingga segala sesuatu dikerjakan sendiri dan banyak lagi keberagaman manusia di sekitar kita.
Yesaya adalah nabi Perjanjian Lama yang sangat banyak bernubuat tentang datangnya Sang Penebus. Penebus yang kudus, yang mengajarkan Israel tentang apa yang berfaedah, yang menuntun bangsa itu di jalan yang harus ditempuh.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 14 Desember 2023, Taat, Patuh, Setia dan Rendah Hati
Jika orang Israel memperhatikan dan mendengarkannya maka damai dan kebahagiaan akan turun dan menaungi mereka serta anak cucunya. Namun apa yang
dinubuatkan Yesaya mengalami penolakan. Bangsa Israel berkeras kepala.
Mereka tenggelam dalam jalannya sendiri, maka datanglah bangsa-bangsa asing menduduki Israel dan membuat mereka tercerai berai.
Injil hari ini menampilkan sosok Yohanes Pembaptis dan Yesus yang disebut Anak Manusia. Menghadapi orang banyak yang beragam isi hati mereka, Yesus berkata, Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? (Mat 11:16).
“Angkatan ini” yakni orang banyak yang ada di hadapan-Nya oleh Yesus diumpamakan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari.
Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung (ay. 17). Orang-orang Yahudi, tidak bergerak dan tidak tergerak sama sekali. Mereka diam. Mereka bersikap acuh tak acuh atas apa yang mereka lihat dan dengar. Hati mereka bagaikan benda mati yang tidak mampu bereaksi dan beraksi.
Buktinya sangat jelas. Yohanes Pembaptis datang mewartakan kebenaran, dengan menyerukan pertobatan, tetapi beberapa dari orang banyak itu menolak. “Yohanes datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata : Ia kerasukan setan” (Matius 11:18). Ia dicela. Ia terlalu keras, ia terlalu tegas, ia terlalu kuat berpegang pada prinsip!
Demikian halnya dengan Yesus. Tuhan Yesus yang datang mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat dan makan bersama dengan orang berdosa pun dipersalahkan. Yesus dicap sebagai pelahap dan peminum, sahabat orang berdosa dan pemungut cukai. Ia mengendurkan peraturan, menuruti kemauan orang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 14 Desember 2023, Mempersiapkan Jalan Tuhan
Ia tidak mempertahankan ketegasan seperti dulu, kebiasaan tertib, keras sesuai aturan. Mereka menolak Yesus. Orang-orang Yahudi tidak mau menanggapi seruan Yesus.
Mereka tidak mau membuka hati terhadap kehendak Tuhan, yang hampir selalu disuarakan Allah kepada mereka melalui peristiwa-peristiwa yang tampaknya biasa-biasa saja atau melalui orang-orang tertentu sebagai utusan-Nya. Namun, sikap mereka sama: meremehkan, menyepelekan dan bahkan menyatakan sikap penolakan.
Begitulah sebuah angkatan yang dihadapi oleh Yohanes Pembaptis dan Yesus, Sang Anak Manusia. Menjengkelkan! Yesus berkata, Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya (Matius 11:19b). Ini berarti, kebenaran akan menang. Kebenaran akan tampil sebagai pemenang.
Hikmat Allah akan menang dan meneguhkan tindakan-tindakan Yohanes Pembaptis dan Yesus. Maka, berbahagialah orang yang mau bertobat dan mau mendengarkan Firman Tuhan. Mereka akan mengalami sukacita bersama Tuhan.
Mari kita hidup dalam hikmat Allah. Mari kita hidup karena hikmat Allah. Mari kita hidup bersama hikmat Allah, dan hikmat Allah itu adalah Kristus (1Kor 1:24).
Contemplasi:
Berbahagialah orang yang mau mendengarkan nyanyian kidung duka dari Yohanes Pembaptis. Berbahagialah juga orang yang mau menari dengan tarian sukacita bersama Yesus yang meniup seruling sukacita dan mengalami sukacita bersama-Nya.
Doa:
Allah Yang Mahakuasa, perkenankanlah umatMu selalu berjaga sambil menantikan kedatangan Putera tunggalMu. Semoga kami mendengarkan nasihat Penyelamat kami sehingga pada saat Ia datang kami dapat menyongsong dengan pelita yang bernyala. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat Pekan II Adventus. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.