Pasien Loncat dari Lantai II
Manajemen Rumah Sakit SK Lerik Laporkan ke Komisi Nasional Keselamatan Pasien
Ia mengaku bahwa pihaknya melihat kejadian ini sebagai insiden di luar tindakan teknis kepada perawatan pasien.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pihak Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) S.K Lerik Kota Kupang melapor Komisi Nasional Keselamatan Pasien buntut insiden seorang pasien nekat loncat dari lantai II rumah sakit tersebut.
Diketahui, pada Rabu 13 Desember 2023, KF alias Karel (18) melakukan aksi loncat dari selasar lantai II RSUD SK Lerik Kota Kupang.
Akibat aksi nekat itu, Karel mengalami patah tulang kaki bagian kanan dan luka-luka dibagian tubuh.
Direktur RSUD SK Lerik Kota Kupang, drg Dian Sukmawati Arkiang membenarkan kejadian tersebut dan telah dilaporkan ke Komisi Nasional Keselamatan Pasien (KNKP).
Baca juga: BREAKING NEWS: Pasien di RSUD SK Lerik Kota Kupang Loncat dari Lantai II
"Kami sudah laporkan insiden ini ke Komisi Nasional keselamatan pasien," kata Dian kepada POS-KUPANG.COM, Kamis 14 Desember 2023.
Ia mengaku awalnya pasien itu ingin ke kamar mandi rumah sakit dengan meminta perawat untuk melepaskan infus. Namun perawat yang bertugas saat itu mengatakan infus tidak bisa dilepas karena masih dalam perawatan serta belum adanya instruksi dokter untuk mencabut infus.
"Namun selang beberapa saat pasien itu menghampiri perawat dengan kondisi infus yang sudah tercabut. Dan sempat marah-marah kepada perawat yang bertugas, melihat itu perawat yang bertugas berusaha membujuk dan menghampiri pasien, namun pasien langsung berlari ke pintu keluar," jelasnya.
Ia mengaku bahwa saat pasien itu berlari keluar, ada upaya dari perawat dan mahasiswa mengejar untuk menghentikan pasien. Namun pasien melakukan perlawanan dengan terus berlari sampai ke ruangan lantai 2 Cendrawasih lama dan memecahkan pintu kaca ruangan.
"Setelah keluar dari pintu kaca ruangan itu, pasien berlari dan melompat dari selasar lantai 2 hingga alami patah tulang salah satu kakinya dan luka-luka," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa pihaknya melihat kejadian ini sebagai insiden di luar tindakan teknis kepada perawatan pasien.
Setelah kejadian itu, sambung Dian, pihak rumah sakit langsung memasukannya ke ruang IGD untuk mendapat pertolongan medis, selanjutnya pihak rumah sakit telah memberi edukasi dengan keluarga pasien tersebut guna di rujuk ke RSUD WZ Johanis agar mendapatkan pertolongan yang lebih maksimal. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.