Berita Lembata

Tolak Kehadiran Perusahaan Mutiara, Nelayan Teluk Lewoleba Datangi  Kantor DPRD Lembata 

secara langsung mempengaruhi pendapatan para nelayan yang selama puluhan tahun menggantungkan hidup di teluk Lewoleba.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DOK
NELAYAN - Puluhan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba mendatangi Kantor DPRD Lembata, Selasa, 12 Desember 2023 pagi.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Puluhan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba mendatangi Kantor DPRD Lembata, Selasa, 12 Desember 2023 pagi. 

Mereka datang untuk menyampaikan penolakan mereka terhadap rencana kehadiran perusahaan mutiara di kawasan Teluk Lewoleba yang selama ini menjadi lahan mereka mencari ikan. 

Para nelayan tiba di Kantor DPRD Lembata dengan motor dan mobil pick up pukul 10.00 WITA. 

Sekretaris Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba Sumarmo Hamid, mengatakan bahwa mereka telah mendengar kabar ada rencana eksploitasi di kawasan teluk Lewoleba oleh perusahaan mutiara. Perusahaan mutiara, menurutnya bahkan sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah tanjung, Kecamatan Ile Ape. 

Baca juga: YKS Lembata dan Para Caleg di Lembata Tanda Tangan Kontrak Politik Tentang Perlindungan Buruh Migran

Perusahaan mutiara, katanya, berencana membuka lokasi penangkaran mutiara di lokasi tanjung yang juga jadi bagian dari wilayah tangkapan para nelayan teluk Lewoleba

Hadirnya perusahaan mutiara bakal mempersempit area tangkap mereka dan secara langsung mempengaruhi pendapatan para nelayan yang selama puluhan tahun menggantungkan hidup di teluk Lewoleba

Kehadiran perusahaan mutiara berpotensi menimbulkan konflik berkepanjangan karena wilayah Teluk Lewoleba sendiri sering menjadi lokasi nelayan tradisional dan nelayan purse seine berebut ikan. 

"Budidaya mutiara di teluk Lewoleba diduga cacat hukum karena tidak melalui dialog publik dan sosialisasi ke masyarakat yang terdampak langsung, termasuk masyarakat nelayan di pesisir utara kota Lewoleba yang selama ini memanfaatkan perairan teluk Lewoleba sebagai tempat mencari nafkah," kata Firman Ismail, Ketua Aliansi Nelayan Teluk Lewoleba

Firman juga menilai investasi miliaran rupiah di bidang budidaya mutiara selama ini di wilayah Kabupaten Lembata juga tidak memberikan kontribusi signifikan untuk Kabupaten Lembata. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved