Berita Malaka
Dinas Kesehatan Malaka Belum Temukan Korban Meninggal karena Gigitan Hewan Penular Rabies
dosis vaksin antirabies atau VAR itu berisi antigen yang dapat merangsang tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus rabies.
Penulis: Novianus L.Berek | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka belum menemukan korban meninggal dunia karena gigitan anjing atau hewan penular rabies (HPR).
"Sejauh ini tim kita belum menemukan kasus rabies pada manusia/dengan kata lainnya nol kasus rabies pada manusia di Malaka," jawab Kepala Dinas Kesehatan, dr. Sri Charo Ulina melalui Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Malaka, Wilfrida Marlina Ukat, S.KM dalam kegiatan konferensi pers di Aula Rapat Bupati, Jumat 8 Desember 2023.
Dikatakan, total kasus gigitan hewan penular rabies per hari ini dalam data monitor harian gigitan hewan penular rabies (GHPR) terdapat sebanyak 85 kasus GHPR.
"Sebanyak 85 kasus gigitan hewan penular rabies ini masih dalam kategori gigitan biasa," paparnya kepada sejumlah wartawan.
Baca juga: Anjing yang Gigit Warga Malaka Terkonfirmasi Positif Rabies
Saat ini, lanjut dia, pihaknya menerima 500 dosis vaksin antirabies (VAR) dan 20 dosis serum antirabies (SAR) dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
"Kita sudah terima sebanyak 500 dosis vaksin antirabies dan 20 dosis serum antirabies," katanya Wilfrida.
Sebelumnya, dr. Sri Charo Ulina menjelaskan, fungsi dosis serum antirabies itu isinya antibodi terhadap virus rabies, sehingga bisa langsung bekerja melawan virusnya.
"Biasanya diberikan pada luka gigitan derajat 3 ke atas sehingga dapat mencegah kematian," jelasnya.
Sedangkan, lanjut dia, dosis vaksin antirabies atau VAR itu berisi antigen yang dapat merangsang tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus rabies.
"Sehingga mencegah timbulnya gejala," tandasnya singkat. (nbs)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.