Berita NTT

Solusi Sandiaga Uno Atasi Mahalnya Harga Tiket Pesawat di NTT

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberi solusi untuk mengatasi mahalnya harga tiket pesawat di Nusa Tenggara Timur.

Editor: Alfons Nedabang
YOUTUBE/CNBC Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. 

Harga tiket pesawat Kupang - Denpasar berkisar Rp 1,5 juta, harga tiket Kupang - Surabaya berkisar Rp 1,3 juta.

Padahal jika ditilik dari jarak dan lama waktu penerbangan maka penerbangan ke Denpasar dan Surabaya membutuhkan waktu lebih lama dengan jarak yang lebih jauh.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi irit bicara saat dicurhati mahalnya harga tiket pesawat di NTT oleh Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake. 

Ayodhia Kalake mengeluh harga tiket pesawat yang terbang di wilayah NTT tergolong tinggi.

Dia menyampaikan itu ketika Perayaan Puncak Hari Maritim Nasional (HMN) ke-59 Tahun 2023 di  Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Mako Lantamal) VII Kupang. 

"Kenaikan harga tiket pesawat yang sangat tinggi di NTT yang turut menyumbang inflasi. Mohon dukungan dan perhatiannya pak," kata Ayodhia Kalake disambut riuh tepuk tangan undangan yang hadir. 

Usai sambutan dari Ayodhia GL Kalake, Menhub Budi Karya Sumadi diberi kesempatan untuk menyampaikan keterangannya di panggung.

Baca juga: Wisata Labuan Bajo, Info Harga Tiket Pesawat Kupang ke Kota Labuan Bajo Lion Air dan Batik Air

Selepas membaca sambutannya, Budi Sumadi lalu merespon keluhan Ayodhia GL Kalake

"Terkait harga tiket pesawat tadi disampaikan Pak Penjabat Gubernur NTT disertai tepuk tangan itu, hati saya bersemangat dan akan memberikan perhatian untuk ini," kata Budi Sumadi. 

Budi Sumadi tidak lagi memberi penjelasan lebih lanjut mengenai persoalan yang dialami warga NTT itu.

Wartawan yang berusaha mengkonfirmasi Budi Sumadi usai acara pun tidak ditanggapi. 

Pengawal Budi Sumadi meminta pers untuk tidak mendekat saat Budi Sumadi, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan pejabat lainnya hendak meninggalkan Mako Lantamal VII Kupang. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved