KKB Papua
Komnas HAM Berharap Pilot Susi Air Dibebaskan Sebelum Natal, Begini Kata Frits Ramandey
Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey berharap agar pilot Susi Air, Philips Mark Merthens segera dibebaskan, sebelum Natal 2023 ini.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Karena itu, tandas Sebby Sambom, adalah mustahil kalau Egianus Kogoya menembak mati pilot Susi Air tersebut. Karena hubungan yang telah terbina selama ini, sudah lebih dari sekadar keluarga atau pun sahabat.
Philips Mark Merthens, kata Sebby Sambom, seakan telah menjadi bagian dari Egianus Kogoya cs. Oleh karena itu, ancaman akan dieksekusi sebagaimana video yang viral di media sosial belakangan ini, adalah hal yang tak akan mungkin terjadi.
Baca juga: KABAR TERBARU, Istri Pilot Susi Air Pernah Diminta ke Papua Temui Sang Suami di Tengah Hutan
Dikatakannya, sebagai bagian dari perjuangan Papua Merdeka, kata Sebby Sambom, pihaknya sudah sering bicara dengan Egianus Kogoya tentang Philips Mark Merthens.
Dalam pembicaraan tersebut, katanya, ia sudah berulang kali meminta Egianus Kogoya agar tidak melakukan hal-hal yang berlebihan terhadapan sang sahabat (pilot Susi Air) tersebut.
Atas permintaan tersebut, kata Sebby Sambom, Egianus Kogoya juga sudah mengatakan bahkan berjanji kalau ia akan menjaga baik-baik Philips Mark Merthens. “Jadi, pilot itu masih hidup dan sehat bersama anggota KKB,” ujarnya.
Tentang kondisi fisik pilot yang semakin kurus, Sebby Sambom mengatakan, bahwa itu wajar. Karena bahan makanan yang dikonsumsi bersama anggota KKB Papua, sangat alamiah, tanpa kandungan kolesterol.
“Yang dimakan itu kan ubi, jagung dan bahan makanan lain yang didapatkan di hutan. Bahan makanan itu sangat alamiah. Dimasak apa adanya lalu dikonsumsi bersama-sama,” ujar Sebby Sambom.
Karena itu, lanjut dia, jika saat ini Philips Mark Merthens terlihat kurus, ya itu wajar. Bahwa meski badannya kurus, tapi pilot itu sehat sampai sekarang.
“Kalau orang kota itu kan perutnya buncit-buncit karena makan makanan yang berlemak. Sedangkan kami, tidak gemuk tapi sehat dan kuat. Begitu juga pilot itu. Meski kurus tapi tetap sehat,” ujar Sebby Sambom.
Untuk diketahui, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens disandera KKB Papua sejak Selasa 7 Februari 2023. Ia ditawan setelah mendaratkan pesawatnya secara mulus di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Saat itu, beberapa penumpang yang ikut dalam penerbangan tersebut sempat ditahan KKB Papua. Namun beberapa waktu kemudian, mereka dilepas dan disuruh pulang ke rumah masing-masing.
Sedangkan Philips Mark Merthens langsung disandera sampai sekarang. Bahkan selama penyanderaan tersebut, pria berkebangsaan Selandia Baru itu selalu dibawa ke mana pun Egianus Kogoya pergi.
Hingga saat ini belum diketahui secara persis di mana tempat persembunyian Egianus Kogoya. Tak diketahui pula dengan siapa Egianus Kogoya berada di tempat persembunyian tersebut.
Atas kondisi Philips yang hingga kini belum diketahui keberadaannya, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, bahwa pihaknya terus melakukan negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
Negosiasi itu, katanya, dilakukan melalui tokoh agama, tokoh masyarakat juga tokoh adat. Sementara dari unsur pemerintahan, negosiasi itu dipercayakan kepada Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.