Breaking News

Berita NTT

Mengenal Gereja Katedral Kupang yang Diharapkan Jokowi Jadi Ruang Dialog Kebangsaan

Gereja Katedral Kupang yang didekisasikan untuk gelar Yesus, yaitu Kristus Rajamenjadi pusat Keuskupan Agung Kupang baru direnovasi

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Katedral Kupang pasca renovasi 

Saat itu wilayah Keuskupan Kupang meliputi Daerah Tingkat II (kabupaten), yakni Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), serta Perwakilan Sabu. Awalnya, Keuskupan Kupang terdiri dari 9 Paroki, yakni Paroki Kristus Raja Katedral Kupang, Paroki Buraen, Paroki So’E, Paroki Niki-Niki, Paroki Put’Ain, Paroki Rote, Oinlasi, Paroki Noelmina dan Paroki Oepoli.

 

Opus Justitiae Pax

“Karya Keadilan Adalah Damai” menjadi arah dasar Pastoral Keuskupan Kupang masa Mgr. Gregorius Monteiro, SVD.

Uskup Monteiro, dalam karya penyebaran Cinta Kasih Allah memiliki tugas yang cukup berat, karena Kupang kala itu terkenal sebagai Keuskupan Diaspora; yang mana memiliki umat dari perlbagai daerah dan suku, serta tersebar di pempat pelayanan luas meliputi 2 kabupaten.

Dalam perjalanannya, keuskupan muda  yang sebelumnya “hanya” memiliki 9 paroki, berkembang menjadi 15 Paroki di tahun 1989 (termasuk Alor yang ditarik dari Keuskupan Larantuka ke Keuskupan Kupang pada 25 Januari 1982).

Pesatnya perkembangan umat dan iman Katolik membuat Paus Yohanes Paulus II, mengeluarkan dua Bulla Romana pada 23 Oktober 1989 yakni meningkatkan status Dioses Kupang menjadi Diosis Agung Kupang dan Bulla kedua Mengangkat Mgr. Gregorius Monteiro, SVD menjadi Uskup Agung Kupang yang pertama.

Dengan demikian, wilayah gereja di Nusa Tenggara Timur (NTT) terbagi menjadi dua Keuskupa Agung, yakni Keusupan Agung Ende, yang membawahi Keuskupan Sufragan Larantuka, Keuskupan Sufragan Ruteng dan Keuskupan Sufragan Denpasar, dan Keuskupan Agung Kupang yang membawahi Keuskupan Sufragan Atambua dan Keuskupa Sufragan Weetabula.

Dalam perkembangan Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Monteiro juga mendirikan Seminari Menengah Santo Rafael di Oepoi pada tanggal 15 Agustus 1984 dan Seminari Tinggi Santo Mikhael di Penfui pada tanggal 29 September 1991.

Kedua seminari ini kini telah menghasilkan Imam-Imam baik Projo maupun Religious yang berkarya dan tersebar di seluruh dunia.

Tigapuluh tahun setelah menjabat sebagai Uskup, Mgr. Monteiro mendapatkan seorang Uskup Koajutor yakni Mgr. Petrus Turang, Pr, yang ditahbiskan pada 27 Juli 1997, bertempat di arena pameran Fatululi – Kupang. dengan Motto Tahbisan “Pertransiit Benefaciendo” (Dia Berkeliling Sambil Berbuat Baik Kis,10:38).

 

Pertransiit Benefaciendo

Tiga bulan setelah mendapatkan Uskup Koajutor, dan karena sakit yang telah lama diderita, Mgr. Gregorius Monteiro, SVD meninggal dunia. Keuskupan Agung Kupang berduka. Kehilangan Uskup dan Uskup Agung pertama yang sangat dicintai umatnya. Beliau dimakamkan di sisi Timur Gereja Kristus Raja Katedral Kupang.

Sepeninggal Mgr. Monteiro, Vatikan kemudian mengangkat Uskup Koajutor Kupang, Mgr. Petrus Turang menjadi Uskup Agung ke-2 Keuskupan Agung Kupang. Mgr. Petrus kemudian melanjutkan karya yang sudah dimulai pendahuluya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved